“ Harus tahu diri dalam menggunakan fasilitas yang bersumber dari bank ini. Dirut itu bukan asli orang Bank NTT dia hanya outsorcing, jadi beda dengan saya. Kalau saya mantan direktur, dirut dan pegawai bank ini. Otomatis saya paham dan tau betul kondisi bank ini. Bahkan rasa memiliki dan kecintaan bank ini tidak diragukan lagi,” jelasnya.
Corputy menambahkan, kalau pengelolaan bank ini baik dan sehat tidak mungkin BPK Perwakilan NTT dalam auditnya menemukan sejumlah persoalan mulai dari pemberian kredit macet, SDM bahkan sampai Tantiem dan Jaspro.
Sementara itu Komisaris Utama Bank NTT, Frans Salem dalam kesempatan terpisah kepada wartawan menjelaskan, pihaknya sebagai komisaris sudah sering ingatkan hal ini kepada para direksi.
Bahkan tahun lalu pihak komisaris Bank NTT sudah sampaikan juga dalam RUPS agar perjalanan dinas para direksi terutama Dirut Bank NTT dikurangi untuk perjalanan ke luar NTT yang tidak ada manfaat bagi perusahan.
“ Kami komisaris sudah sering ingatkan agar dalam perjalanan dinas harus selektif. Kurangi perjalanan dinas yang tidak ada dampak bagi perusahan ini. Bahkan tahun lalu kami laporkan dalam RUPS,” jelas Salem.
Daniel Tagu Dedo, Dirut Bank NTT yang coba dihubungi melaui sms oleh fokusnusatenggara beberapa kali untuk dimintai tanggapan terkait hal ini, tidak membalas pesan singkat media ini hingga berita ini diturunkan. (Laporan : Leonardo Jeffry Taolin)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.