ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Menanti “Pucuk Baru” Dari “Beringin” Di Pilgub NTT

  • Bagikan

Dalam rilis tersebut Mahendra menegaskan, keputusan untuk mengusung calon dalam Pilkada Gubernur NTT akan dilakukan berdasarkan mekanisme survei. Bahkan survei yang dilakukan sudah tertuang dalam Peraturan Organisasi (PO) Partai Golkar.

Dengan adanya mekamisme survei, tentu peluang Iban Medah akan semakin sulit. Sebab dirinya akan bersaing dengan beberapa nama kader golkar yang memiliki tingkat elektabilitas serta peluang yang sama untuk diusung. Selain Iban Medah, ada nama Anwar Pua geno ( Ketua DPRD NTT), Abraham Paul Liyanto (Senior Kosgoro/Senator DPD RI), Gideon Mbilijora (Ketua DPD Partai Golkar Sumba Timur), Umbu Sapi Pateduk (Bupati Sumba Tengah), Yosep Tote (Bupati Manggarai Timur), Yoseph Nae Soi (Wasekjend DPP partai Golkar) dan Melkiades Laka Lena (Wasekjend DPP Partai Golkar).

Menjadi pertanyaan mendasar, siapa nantinya akan keluar dari Partai Golkar ini? Jawaban formil semua akan tergantung hasil survei. Namun sebelum menuju hasil survei, tentu kita bisa melakukan prediksi sederhana dengan sedikit analisa akan pengalaman Pilkada Gubernur di NTT.

Baca Juga :  Pilkada Belu, Apa Benar Tim NKRI Main ‘Kotor’?

Ini untuk kali ketiganya Iban Medah maju menjadi calon Gubernur NTT. Pada saat pertama maju di periode 2008-2013 bersama Paulus Moa, dirinya kalah melawan Frans Lebu Raya yang berpasangan dengan Eston Foenay. Masuk periode tahun 2013-2018 berpasangan dengan Melkiades Laka Lena, dirinya kembali kalah untuk kedua kalinya. Saat ini dirinya kembali menyatakan diri maju. Akankah pengalaman pahit dua periode terulang lagi kali ini?

Kemungkinan untuk tumbang tetap ada dengan memilih Iban Medah maju lagi melalui Golkar. Strategi politik akhirnya berubah, Partai Golkar kali ini lebih mengedepankan hasil survei ketimbang rekomendasi dari pengurus DPD Partai Golkar tingkat kabupaten. Tentu alasan ini sudah melewati proses analisa politik yang matang, mereka tidak akan kecolongan untuk ketiga kalinya.

Baca Juga :  Ayo “Rai Belu”, Mari Kita Tagih Janji Sahabat !!!

Dari delapan nama yang masuk survei Partai Golkar untuk maju bertarung dalam Pilkada Gubernur NTT mendatang, kalau kita mau fair, selain Iban Medah, peluang terbesar ada di Melkiades Lena. Selain sebagai sosok muda yang baru berusia 41 tahun, Laka Lena dinilai mampu merubah paradigma lama Partai Golkar yang selama ini cenderung mengusung calon yang mapan secara politik dan usia tanpa melihat potensi pimpinan muda yang memiliki visi kepemimpinan yang tidak kalah dari pada sosok yang matang secara politik maupun usia.

Seperti yang dikatakan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, yang dikutip melalui kompaisana.com, dimasukan nama Melkiades Laka Lena sebagai salah satu figur yang disurvei, sudah melewati sebuah pertimbangan matang. Golkar menyadari regenerasi dan kaderisasi dalam tubuh partai sangat penting. Penunjukan Melki Laka Lena ini dilakukan Golkar untuk Indonesia. Sudah saatnya anak muda yang bersih dan memiliki visi ditampilkan dalam sejarah bangsa.

Baca Juga :  Fary Francis Hadiri Deklarasi Paket Sahabat

Melihat pengalaman Golkar dalam Pilkada Gubernur NTT selama dua periode lalu, tentu sudah saatnya Golkar harus mencari alternatif lain untuk diusung selain Iban Medah. Sosok muda dan energik, kemampuan memimpin yang teruji serta terukur ditunjang oleh pengalaman dan karir politik cemerleng tentu bisa menjawab asa akan kemenangan hajatan politik di bumi Flobamora. dan figur tersebut hanya kita dapatkan dalam diri Melkiades Laka Lena. Akankan dari akar beringin yang kuat akan muncul pucuk baru pembawa perubahan di NTT? Kita akan melihat dari hasil survei yang akan diumumkan pada Agustus  2017 nanti.

Laporan : Jeffry Taolin

  • Bagikan