Lebih lanjut orang Nomor Satu di Kabupaten Kupang ini mengingatkan jemaat untuk terus menjaga kebersamaan yang ada selama ini . Selain itu harus terus membangun kehidupan bersekutu dengan Tuhan agar mampu bertahan ditengah-tengah perkembangan zaman saat ini. Karena perkembangan teknologi Informasi yang sangat sangat cepat saat ini memiliki dampak yang bukan hanya positif saja namun negatif juga.
“ Karena itu saya berharap jemaat Tuhan memiliki ketahanan mental yang baik, iman yang kuat yang terbentuk lewat persekutuan dengan Tuhan. Baik di Gereja maupun dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak gampang terjerumus dan terpengaruh oleh dampak negatif perkembangan teknologi ,” harap Korinus Masneno.
Sementara itu Sekretaris Sinode GMIT Pendeta Yusuf Nakmoda, S.Th dalam suara Gembalanya menyatakan keberhasilan Jemaat Zaitun Pitay membangun Gedung Kebaktian ini merupakan buah dari persekutuan jemaat yang kuat.
“Membangun gedung gereja tidak mudah, penuh pergumulan dan dinamika. Karena itu kebersamaan dan kesehatian untuk mensukseskan pembangunan rumah Tuhan ini patut dijaga dan dipertahankan. Ini merupakan sebuah prestasi atas persekutuan dan iman jemaat yang patut dipertahankan ,” kata Pendeta Yusuf Nakmofa, S.Th.
Ketua Panitia Pembangunan Niander Pian dalam laporannya menyampaikan gedung gereja Zaitun berukuran 18×46 m2 dengan jumlah anggaran pembangunan mencapai Rp 710.080.000 diluar swadaya tenaga masyarakat. Sejak peletakan batu pertama tanggal 21 September 2008 oleh Wabup Kupang saat itu Bapak Ruben Funay akhirnya gedung kebaktian jemaat Zaitun Pitay dapat diresmikan 3 November 2019, atau 11 tahun lebih.
Reporter: Usif
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.