ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Strategi Mengendalikann Inflasi Tahun 2019

  • Bagikan

Kupang, fokusnusatenggara.com (27/06/19). Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang menyelenggarakan Pertemuan High Level Meeting di Kantor Walikota Kupang, pada hari Rabu, 26 Juni 2019 guna membahas perkembangan inflasi ekonomi dan inflasi NTT dan Kota Kupang terkini serta strategi mengpengendalian inflasi sampai dengan akhir akhir tahun 2019. Rapat dipimpin oleh Walikota Kupang Bpk. Jefri Riwu Kore didampingi Asisten dua Kota Kupang, didampingi oleh dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT selaku Wakil Ketua TPID Kota Kupang serta dihadiri oleh seluruh Anggota TPID Kota  Kupang.

Dalam sambutannya, Walikota Kupang menyampaikan apresiasi atas kinerja TPID Kota Kupang serta bagaimana perannya dalam menjaga inflasi di Kota Kupang. Selanjutnya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT dalam paparannya menyampaikan bahwa hingga Triwulan I 2019 Pertumbuhan Ekonomi NTT mencapai 5,09% (yoy), berada sedikit diatas nasional (5,07% yoy), meskipun melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2018 yang mencapai 5,32% (yoy). Jika dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh PMTB/investasi dan konsumsi, baik rumah tangga maupun pemerintah. Sedangkan dari sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi tertinggi ditempati oleh sektor perdagangan, administrasi pemerintahan dan akomodasi makan minum yang mana banyak terjadi di Kota Kupang.[sc name=”BACA”]

Terkait perkembangan ekonomi Kota Kupang, tercatat pada tahun 2017 Kota Kupang memiliki pangsa PDRB sebesar 22,53% dari total Provinsi NTT (peringkat ke-1) sehingga merupakan kota penggerak utama perekonomian provinsi NTT. Pertumbuhan ekonomi Kota Kupang juga cukup baik dan menunjukkan tren stabil diatas 6% dari tahun 2015 hingga tahun 2107. Perekonomian terutama ditopang lapangan usaha konstruksi (16%), pendidikan (14%) dan perdagangan (14%).  Dari sisi stabilitas sistem keuangan tercatat bahwa penyaluran kredit kota Kupang masih terjaga dengan baik, namun perlu dicermati rasio Non Performing Loan Kota Kupang telah mencapai angka 4,08% diatas NTT yang hanya sebesar 2,5%, sehingga diharapkan perbankan dapat lebih menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pinjaman.

Baca Juga :  Tim SAR Kupang Selamatkan Satu Orang Crew Kapal MV. HL Saldanha Bay Di Perairan Laut Timor

Dalam mengembangkan perekonomian di Kota Kupang, dijelaskan bahwa Bank Indonesia telah melakukan beberapa kegiatan antara lain pengembangan klaster Sapi binaan dan klaster tenun yang pertumbuhan penjualannya selalu meningkat setiap tahun. Selain itu Bank Indonesia saat ini sedang melakukan penelitian Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan (KPJU) di masing-masing Kota dan Kabupaten di provinsi NTT, dan didapatkan hasil bahwa sektor usaha unggulan di  Kota Kupang adalah perdagangan besar dan eceran, sehingga diharapkan pemerintah daerah dapat memberikan fokus perumusan kebijakan dan kemudahan berinvestasi pada sektor tersebut.

  • Bagikan