Sementara itu, Johanis Prihatin, Kepala Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Kabupaten Belu, yang diduga memberikan sejumlah uang untuk kelancaran kerja politik Paket NKRI membantah tudingan tersebut.
Menurutnya, dirinya tidak pernah memberikan sejumlah uang kepada Camat Raihat, untuk menggalang kekuatan politik dan memenangkan tim NKRI. “ Silahkan tanya ke camat apa benar saya pernah titip uang uang untuk hal tersebut? Atau tanya kepada yang membuat postingan sumber tersebut dari mana asalnya,” jelasnya.
Sementara itu Sekda Kabupeten Belu, Petrus Bere, yang dihubungi terkait persoalan ini menjelaskan, laporan tersebut sudah diterima pihaknya. Menurut rencana senin pekan depan dirinya akan memanggil Camat Raihat, Kepala BNPP dan Kades Tohe Leten, untuk dimintai klarifikasi.
“ Senin saya akan panggil mereka untuk periksa. Kalau terbukti kita akan proses sangsi kepada yang bersangkutan, sesuai dengan aturan ASN. Tidak benar PNS ikut –ikut dalam politik menggunakan kewenangan dan fasilitas negara,” jelasnya.
Falens Pareira, Calon Bupati dari tim paket NKRI, yang dihubungi terkait hal ini, tidak menjawab panggilan telepon fokusnusatenggara.com dan membalas pesan singkat yang dikirim, hingga berita ini diturunkan. (Laporan : Jeffry Leonardo Taolin)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.