“Permasalahan dan tantangan ini mestinya kita atasi melalui kerja-kerja kolaborasi dan konvergensi yang lebih produktif dengan berbagai pihak serta meningkatkan berbagai upaya terobosan/inovasi demi terwujudnya target kinerja kita kedepan.Saya memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah berupaya keras dan menunjukkan komitmen dalam upaya penurunan stunting ,” kata Ayodhia.
Termasuk Lembaga Mitra Pembangunan yang juga berkontribusi dan mendukung Pemprov NTT. Harapan kedepan agar praktik baik kerja kolaborasi ini harus terus kita kreasikan untuk menyelesaikan berbagai persoalan serius di provinsi ini ,” tambah Ayodhia.
Sementara itu Bupati Kupang Korinus Masneno, selaku tuan rumah pelaksanaan kegiatan Rakor menyambut baik kehadiran Pj.Gubernur, para Bupati, Wakil Bupati, Pj.Walikota Kupang, Pj.Bupati bersama para pejabat dari 21 Kabupaten/Kota se-provinsi NTT di Oelamasi.
“Terima kasih bapak Pj.Gubernur telah memilih kami Kabupaten Kupang sebagai tempat dilaksanakan kegiatan rakor percepatan penurunan stunting tingkat provinsi NTT,” ungkap Korinus Masneno.
Korinus berharap, kiranya kegiatan ini mampu menghasilkan kajian yang komprehensif dan adaptif dalam percepatan penurunan stunting di Provinsi NTT.
Dia menjelaskan, upaya penurunan stunting di Kabupaten Kupang giat dilakukan dengan Gerakan Orang tua Asuh, kolaborasi antara Pemkab Kupang, TNI-Polri, Gereja dan stakedolder lainnya.
“ Upaya yang dilakukan juga memberikan hasil dengan penurunan angka stunting menjadi 12 persen saat ini dan ditargetkan sesuai target RPJMD Kabupaten Kupang tahun depan bisa berada dibawah 10 persen ,” kata Korinus Masneno.
Kepala Bappelitbangda NTT, Alfonsius Theodorus selaku koordinator panitia melaporkan, tujuan pelaksanaan rakor ini adalah sebagai momen evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan aksi konvergensi stunting Kabupaten/Kota dalam upaya percepatan penurunan stunting khususnya hasil pengukuran operasi timbang bulan Agustus Tahun 2023, dan adanya komitmen bersama dalam akselerasi secara konkrit untuk memberi intervensi bagi 63.804 anak stunting (15,2%) dan menemukan serta menyepakati upaya strategis dan solutif bagi penanganan balita tidak naik berat badan 1 kali (Balita “T”) di masing-masing Kabupaten/ Kota.
Rakor ini dikemas dengan serangkaian acara diantaranya penyerahan bantuan dari BAPANAS ke keluarga beresiko stunting secara simbolis kepada 10 Penerima di Kabupaten Kupang oleh Penjabat Gubernur; penyerahan bantuan secara simbolis untuk 5 ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan 5 anak stunting oleh Ibu Ketua TP-PKK Prov.NTT. Tablet tambah darah bagi remaja putri secara simbolis oleh perwakilan siswi SMK sebagai bentuk pencegahan stunting dari usia remaja; penyerahan bantuan dari Pos Indonesia. Serta penyerahan plakat dan piagam penghargaan kepada 10 Kabupaten terbaik berdasarkan penilaian pemerintah provinsi terhadap kinerja pemerintah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting di Provinsi NTT Tahun 2023.
Acara dilanjutkan dengan paparan percepatan penurunan stunting di 22 Kab/Kota Se NTT yang disampaikan para Kepala Daerah maupun perwakilan.
Turut serta dalam rakor ini, Bapeda Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, BKKBN, Lembaga Mitra Pembangunan, dan undangan lainnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.