Ketiga, Selain itu SK Gubernur NTT juga dinilai bertentangan dengan Surat Edaran (SE) OJK Nomor 39/SEOJK.03/2016, Khusus Romawi Ii Tentang Pihak Yang Wajib Mengikuti Penilaian Kepatuhan Point 2 Huruf A Sampai N.
Keempat, SK Gubernur NTT tersebut juga dinilai bertentangan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 12/23/PBI/2010 Tentang Uji Kelayakan dan Kepantasan ( Fit and Proper test). Kelima, KNPI NTT meminta agar OJK mencabut surat rahasia dengan nomor SR/03/KO.0802/2018/ Tentang Penegasan Perpanjangan Sementara Pengurus PT. BPD NTT (Bank NTT) Kepada Dewan Komisaris PT. BPD NTT (Bank NTT), yang isinya meminta agar dilakukan RUPS LB guna melegitimasi SK yang cacat hukum tersebut.
Keenam, KNPI NTT meminta agar OJK Republik Indonesia melakukan evaluasi menyeluruh atas kinerja OJK RI Perwakilan NTT, yang diduga telah melakukan permufakatan jahat, dengan mendukung SK Gubernur NTT yang cacat hukum.
Ketujuh, Demi kebaikan Bank NTT, KNPI NTT meminta agar seluruh pemegang saham dengan tegas menolak legitimasi semua keputusan Gubernur NTT dalam RUPS LB yang akan dilaksanakan pada Kamis, 25 Januari 2018.
Dalam demo yang berlangsung siang tadi, sempat terjadi aksi saling dorong antara massa domonstran dengan sejumlah petugas keamanan Bank NTT. Massa akhirnya diterima oleh Pit Djemadu, selaku Komisaris Independen untuk berdialog tanpa menghasilkan kesepakatan yang sifatnya subtantif dengan tuntutan KNPI NTT. (fatur)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.