ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Seribu Hari Pertama Kehidupan Penting Untuk Pertumbuhan Anak

  • Bagikan

Larantuka, fokusnusatenggara.com/ 18 Oktober 2019
Masa Seribu Hari Pertama Kehidupan ( HPK ) merupakan masa penting yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan kehidupan anak secara keseluruhan, demikian disampaikan oleh Bupati Flores Timur Anton Hadjon dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Admnistrasi Umum, Setda Kabupaten Flores Timur, Antonius Wukak Sogen, ketika membuka kegiatan Sosialisasi Pendidikan Keluarga pada 1000 Hari Pertama Kehidupan bertempat di aula Gelekat Nara Larantuka ,Rabu (16/10/2019).
Hadir pada kesempatan ini, Ketua TP.PKK Kabupaten Flores Timur, Ny. Lusia B. Hadjon, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, Drs. Bernadus Beda Keda,M.AP, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, dr. Agustinus Ogie Silimalar, Ketua TP. PKK Kecamatan dan desa , Penilik/ Pengawas dan Pengelola Lembaga PAUD dan undangan lainnya.
Lanjut Bupati Antonius Hadjon, upaya untuk menangani dan mengurangi prevalensi stunting di Indonesia salah satunya dilakukan melalui pendidikan keluarga atau orang tua, tentang pengasuhan pada seribu hari pertama kehidupan ( HPK ).

Oleh karena itu, pada masa ini diperlukan pengasuhan orang tua yang tepat sehingga bisa mencegah terjadinya stunting pada anak. Keluarga mempunyai peran stategis dalam mendukung perkembangan anak untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Perkembangan anak dipengaruhi oleh pengasuhan yang diterapkan dalam keluarga. Berbagai tantangan dalam Pendidikan anak di era globalisasi membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur sangat serius menyikapi persoalan stunting. Pasca mendeklarasikan gempur stunting di Flores Timur pada tanggal 19 Nopember 2018, berbagai langkah konkritpun dilaksanakan secara terpadu hingga pada tingkat Posyandu. “Dari Sorgum dan Kelor (Solor) hingga Gerobak Cinta dengan menggempur dari apa yang kita miliki, demikian perlawanan menurunkan bahkan menghilangkan stunting di Flores Timur, yang akhirnya melahirkan komitmen besar dan terpadu itu melalui aksi Gempur Stunting dengan Sorgum dan Kelor”, kata Bupati Anton Hadjon.
Walaupun telah terjadi penurunan angka stunting pasca deklarasi gempur stunting, komitmen memerangi bersama persoalan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan gizi menahun sehingga menyebabkan gagal tumbuh kembang itupun diintensifkan dengan melaksanakan rembuk stunting, publikasi rencana kerja pencegahan penanggulangan stunting terintegrasi dan launcing PMT terfokus Gerobak Cinta pada tanggal 11 Juli 2019 bertempat di Lapangan Sepak Bola Lebao.
“Untuk itu dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, saya berharap agar dapat memperkuat pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan Pendidikan. Saya yakin dan percaya bahwa yang hadir ini adalah pelaku Pendidikan, baik sebagai pengawas, Kepala Satuan Pendidikan, Komite Sekolah, Organisasi mitra, Dinas Pendidikan dan Tim Penggerak PPK, untuk itu mari jadikan diri kita sebagai garda terdepan dalam upaya mengurangi angka stunting bahkan dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Flores Timur”, harap Bupati Anton.
Bupati Anton Hadjon juga menyayangkan apabila program stunting ini diabaikan, karena fasilitas kesehatan cukup memadai, ada puskesmas dan puskesmas pembantu, bahkan ada posyandu di desa dan kelurahan sebagai sarana dan prasarana yang disiapkan,guna mendekatkan pelayanan bagi kesehatan ibu dan anak-anak.
“Saya mengajak seluruh masyarakat terutama pelaku pendidikan agar bisa memberikan daya dukung dan juga daya pencegahan stunting dengan selalu mensosialisasikan pentingnya hidup sehat, baik pola makan, kebersihan lingkungan dan asupan gizi yang cukup kepada ibu-ibu rumah tangga sebagai basis dari masyarakat, sebab masyarakat berasal dari ibu rumah tangga. Ayo kita berantas stunting sejak dini, sehingga masyarakat kedepan benar-benar hidup sehat menuju masyarakat Flores Timur Sejahtera dalam bingkai Desa Membangun Kota Menata, ajak Bupati Anton Hadjon.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Dikmas Dinas PKO Flores Timur, Cyprianus G. Rendra Tukan, S.Pd, dalam laporan panitia menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pendidikan keluarga di seribu hari pertama kehidupan dalam upaya pencegahan stunting. Selain itu dengan adanya kegiatan ini juga dapat memfasilitasi peserta untuk melaksanakan kelas orang tua tentang Pendidikan Keluarga seribu hari pertama. “Hasil yang kami harapkan adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi pendidikan keluarga dalam rangka penurunan angka stunting secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel sesuai tujuan yang diharapkan”, jelas Rendra Tukan.
Nara sumber yang direncanakan mengisi kegiatan ini yakni Bupati Flores Timur, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga dan Ketua TP-PKK Kabupaten Flores Timur dengan sasarannya adalah Ketua Pokja Pendidikan TP-PKK Kabupaten, Ketua TP-PKK Kecamatan, Penilik/Pengawas PAUD, Ketua TP-PKK Desa, Pengelola Lembaga PAUD dan Kepala Desa/Lurah. ( Usif).

Baca Juga :  Kabupaten Kupang Masih Tertinggal Perlu Dibenahi

  • Bagikan