Menurut Moses Ampolo, salah seorang warga yang 6 ekor sapinya ikut mati mengisahkan, kejadian ini bermula pada saat dirinya mendapati kelainan pada fisik ternaknya. Dimana adanya pembengkakan pada bawah leher, kulit sapi berubah, tumpuan kaki tidak kuat, mengalami sesak napas dan kejang hingga mengeluarkan busa dari mulut dan berakhir mati.
Menanggapi hal ini, pemerintah Kabupaten TTU-NTT melalui Dinas peternakan, langsung mengumumkan status siaga atas bencana ini. Beberapa sapi yang mati sementara di uji laboratorium hewan di Kupang-NTT. (Laporan : Sony Taolin)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.