“Cobalah PLN atau kontraktor datang ke warga dengan santun, kami pelanggan juga punya waktu. Kami sadar meteran milik PLN, tapi kami jaga meteran ini puluhan tahun,” tegas Ketua Fraksi Golkar, Zeyto Ratuarat diruang Fraksi Golkar Kantor DPRD Kota Kupang, Jumat (18/5/2015)
Zeyto menilai, cara yang dilakukan PLN dengan melakukan pemutusan listrik sepihak hanya untuk menutupi kelemahan karena tidak melakukan sosialisasi secara benar kepada masyarakat. Bahkan terkesan sepihak dengan memutuskan meteran pelanggan jika tidak mau bermutasi ke meteran prabayar. “Jangan menutupi borok lalu merugikan pelanggan,”tegasnya.
Dia juga meminta kepada Pemkot Kupang untuk bersama-sama dengan pihak PLN untuk duduk bersama masyarakat sehingga persoalan yang dihadapi tidak berdampak buruk.” Kami butuh pelayanan, tetapi bukan caranya seperti ini. Kami bayar, kecuali tidak bayar,” ujarnya.
Sementara Martinus Medah mengatakan, terkait persoalan pemasangan meteran prabayar, Pemerintah Pusat telah menyampikan agar masyarakat bisa memilih apakah menggunakan meteran manual atau meteran prabayar. “Saya melihat ini gerakan destruktif PLN. Karena menghasut masyarakat. Adanya desakan agar setiap kelurahan menurunkan 100 orang untuk demo PLN, siapa yang bertanggungjawab,” katanya. (JeOt)
Keterangan Foto : Meteran Listrik Pintar
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.