Gubernur juga sempat menyentil bahwa dia tdak pernah turun ke Sabu bukan karena ada persoalan, hanya saja Bupati belum mengundang untuk melihat apa yang sudah dibuat di Sabu Raijua.
“Saya tunggu undangan dari bupati dan ternyata dia mengundang saya untuk melihat sebuah kesuksesan besar. Saya harus jujur mengakui bahwa ada perubahan yang luar biasa di Sabu Raijua,” ungkap Lebu Raya.
Sementara itu Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome mengatakan, dalam mebangun Sabu Raijua, ada banyak keraguan yang terlontar apakah mampu menjadi sebuah daerah otonom yang memiliki martabat. Banyak yang menilai bahwa pembangunan di Sabu Raijua karena ketidakharmonisan Bupati dengan Gubernur.
“Membangun Sabu Raijua bukan seperti Ku Faya Kun, Jadi Maka Jadilah. Bukan Demikian. Kehadiran bapak Gubernur disini tidak hanya untuk sekedar meresmikan pabrik, tapi ada hikmah lain yakni menepis anggapan bahwa kami tidak rukun dengan pak Gubernur,” kata Dira Tome disambut tepuk tangan masyarakat.
Dia mengatakan, kehadiran pabrik pengolahan rumput laut di Sabu Raijua sebagai upaya pemerintah, mendorong para petani rumput laut untuk bekerja lebih giat dan juga menghindarkan mereka dari perilaku tengkulak. Selain itu juga menjadi lapangan kerja bagi banyak pencari kerja di Sabu Raijua.
“ Bagaimana mungkin kita hanya menjual rumput laut dengan harga yang murah jika tidak diolah. Dengan demikian maka kami membangun pabrik pengolahan rumput laut sehingga dengan hasil olahan tersebut bisa dijual dengan harga tinggi,” tutup Dira Tome. ( *seputar-ntt.com/fatur)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.