Kupang, fokusnusatenggara.com / 3 September 2019
Export NTT pada bulan Juli 2019 mengalami kenaikan 29,02 persen dengan volume volume sebesar 6.840,6 ton atau mengalami peningkatan sebesar 29,02 persen dari ekspor Juni 2019 sebesar US $ 1.109.999.
“ Jadi untuk bulan Juli 2019 export NTT mengalami kenaikan 29,02 persen dibanding bulan Juni. Volumenya sebesar 6.840,6 ton dengan nilai nya US$ 1.432.105. Sementara untuk bulan Juni 2019 sebesar US $ 1.109.999 ,” kata sebut Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur (NTT), Demarce Sabuna kepada wartawan di kantornya ( 2/9).
Demarce Sabuna yang didampingi Kabid IPDS BPS NTT, Tio Faryda Gultom lebih lanjut mengemukakan nilai ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar US $ 140.665 dan ekspor nonmigas senilai US $ 1.291.440. “ Jadi ekspor migas lebih besar dari export non migas. Semuanya diexport ke Timor Leste ,” jelas Demarce Sabuna.
Komoditas export terbesar sebut Demarce Sabuna adalah komoditas garam belerang, dan kapur senilai US $ 275.541. Sementara impor yang masuk ke NTT pada Juli 2019 senilai US $ 6.900.751 dengan volume sebesar 14.379,5 ton dengan komoditas impor terbesar bahan bakar mineral yang didatangkan dari Negara Malaysia..
“ Jika dibandingkan komulatif nilai ekspor sebesar US $ 8.234.391 terhadap komulatif nilai impor sebesar US $ 38.014.986, maka pada tahun 2019 terdapat defisit sebesar US $ 29.780.595 ,” ujarnya.
Sementara, informasi perkembangan tingkat penghunian kamar hotel bintang (TPK) di NTT pada Juli 2019 sebesar 53,12 persen, naik sebesar 1,72 poin dibandingkan TPK Juni 2019 sebesar 51,40 persen.
“ Jumlah tamu menginap pada hotel bintang Juli 2019, sebanyak 36.622 orang dengan rincian, 32.259 orang tamu nusantara, dan 4.363 orang tamu mancanegara ,” jelas Demarce Sabuna.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
