ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

“Liver” Saya Sangat Kenal Dokter Agus

  • Bagikan

Sebelum ke RCSM yang saya ingat persis, dokter Agus sempat tegas memberi pesan kepada saya, “ Nanti ke RSCM, ketemu dokter Rinaldi Lesmana, jangan yang lain, saya akan telephon dia!!!” membathin saya sejenak  sambil bertanya dalam hati, “apa serius ya?”. Soalnya pada biopsi satu hasilnya baik. Ternyata disitu saya tahu bahwa dokter Agus tidak yakin, makanya saya diminta ke RSCM untuk lebih detail dengan alat yang canggih.

Benar hasilnya. Saat saya kembali ke dokter Agus membawa hasil Biopsi yang kedua, saya divonis Hepatocellular Carcinoma (Kanker hati primer adalah kanker yang tumbuh atau berasal dari organ hati. Jenis kanker hati primer yang paling sering terjadi adalah hepatocellular carcinoma. Umumnya, jenis kanker ini terjadi akibat komplikasi penyakit hati, seperti sirosis atau penyakit radang hati atau hepatitis).

Saya lalu bertanya ke dokter Agus, “ Dok, Apakah ini kanker ya,?” jawab dokter Agus dengan serius. “ Ya ini Kanker untuk hati”. Kemudian dokter Agus memberi saran kepada saya, agar segera dirujuk ke RS lain dengan tim spesialis ahli hati yang mumpuni. Sebab kondisi RS BMC Bogor belum memiliki tim yang solid dan terbaik dalam kasus ini. Oleh dokter Agus, saya disarankan ke RS Premier Jatinegara, ketemu dokter Irsan, yang juga kolega terbaiknya sesama ahli hati. Ditangan tim ahli inilah (Dokter Agus cs), setelah 3 tahun  hati saya mulai membaik dan berangsur normal.

Baca Juga :  Bank NTT Nasibmu Kini? [Sebuah Catatan Kritis Soal Laba Menurun 3 Tahun Terakhir]

Inilah yang membuat saya berhutang budi kepada dokter Agus, beliau ingin saya ditangani oleh tim dan RS terbaik untuk kasus penyakit saya. “ Saya bangga sama dokter Agus, sebab beliau itu cerdas dan rendah hati,” ungkap Bapak Ilham lewat DM nya.

Suatu ketika pada tahun 2019 kalau tidak keliru, kisahnya, dirinya pernah mengantar sang istri ke RS BMC. Tanpa sengaja ketemu dokter Agus Taolin. Tanpa hiraukan antrian panjang di tempat prakteknya, saya diminta masuk bersama istri saya. Sampai dalam ruangan praktek, saya langsung di USG dengan teliti. Hasilnya, Allhamdulilah, kondisi hati saya baik. Beliau hanya berpesan agar saya menjaga kadar gula saya.

Baca Juga :  Ketika Agus Taolin Kembali Untuk Mengabdi

Dalam pertemuan tersebut, saya akhirnya mengetahui alasan dokter Agus Taolin waktu itu merujuk saya ke RSCM. “ Kenapa saya rujuk bapak ke rumah sakit lain? Sebab survival rate atau tingkat kelangsungan hidup untuk kasus bapak hanya 20 persen. Jadi solusinya harus ditangani dengan tim yang terbaik dan alat medis yang terbaik,” kata dokter Agus di hadapan saya dan istri. Mata saya berkaca. dokter Agus bukan hanya memperlakukan saya sebagai pasien, tapi dianggap sebagai bagian dari “hatinya”.

Alhamdulillah, saya saat ini sudah tiga tahun lolos dari penyakit mematikan tersebut, walau hidup tanpa empedu. Semua itu karena dokter Agus. Dia yang pertama menemukan penyakit saya, dan memberi jalan “hidup baru” kepada saya. Kalau mau jujur, saat itu ukuran tumor saya sudah 6,4 cm, dengan kondisi harapan hidup tidak ada. Tapi berkat dokter Agus, saya bisa hidup sampai sekarang.

Baca Juga :  PPK Relawan FirmanMU Lakukan Aksi Sosial Di Kecamatan Oebobo

Saya tidak akan pernah berhenti dan bosan memberi kesaksian akan sosok dokter Agus Taolin. Kepada sesama penderita kanker ataupun siapa saja. Saya selalu katakan. “ saya bersyukur dan bangga dengan dokter KGEH pertama menangani saya adalah dr. Agus Taolin, SpPD,KGEH, FINASIM”.

Bahkan dalam pertemuan dengan dokter Agus waktu terakhir kali, saya sempat melupakan topi kesayangan saya di ruangan beliau. Setelah pulang baru  saya sadar, topi saya lupa di ruangan beliau. “Topi saya boleh Lupa di ruangan beliau, tapi hati dan kebaikan beliau akan ada dalam diri saya,”.
Itulah testimoni Muhammad Ilham, pasien kanker hati yang sembuh ditangani oleh orang-orang terbaik negeri ini. Muhhamad Ilham, Pensiunan pegawai PT. Telkom. Dengan kondisi sehat di usianya yang pada 5 Februari lalu genap 62 tahun.

“ Jef, kalau sempat bertemu dokter Agus, sampaikan salam hormat saya kepada beliau,”. Saya berhutang budi kepada beliau. “Liver” saya sangat mengenal beliau dengan baik.

Oleh Jeffry Leonardo Taolin

  • Bagikan