“Kita sebenarnya mendukung semua fasilitas ATM yang diberikan oleh Bank NTT. Karena dapat membantu nasabah dalam lakukan transaksi. Tetapi kalau informasi bahwa sebagian besar mesin itu tidak sesuai spek, bahkan ada yang diambil dari bekas pakai Bank DKI, maka ini perlu kita pertanyakan, kenapa tidak beli baru sesuai dengan harga dalam proses pengadaan tetapi ambil bekas,” jelasnya.
Selain akan memanggil direksi Bank NTT terkait persoalan mesin ATM, komisi III DPRD juga akan pertanyakan sejauhmana tindak lanjut direksi soal beberapa temuan dari BPK RI perwakilan NTT dalam LHP yang diterima DPRD, khusunya tentang pengelolaan kredit. Disamping itu Komisi III juga akan pertanyakan soal kerugian kantor pusat Bank NTT tahun buku 2014 sebesar Rp. 219 milliar.
Direktur Umum Bank NTT, Adrianus Cheme, ketika hendak dikonfirmasi beberapa kali oleh fokusnusatenggara.com, tidak berada di tempat, dengan alasan yang disampaikan sekretaris sedang tugas keluar daerah NTT. Sementara Humas Bank NTT, Yuan Taneo, yang hendak dikonfirmasi soal ini juga sedang lakukan tugas luar kota mendampingi Direktur Utama. (Laporan : Leonardo Jeffry Taolin)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.