Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli membenarkan pasar Waihala di Desa Sagu ditutup oleh Kepala Desa sejak 18 April lalu. Masalahnya apa masih ditangani team dari Pemkab. “ Saya sudah minta Camat mendekati Kepala Desa. Kami berupaya menyelesaikan sesuai budaya, adat Lamaholot ,’ kata Agus Boli ( 29/4) malam.
Wabub Agus Payong Boli percaya penutupan Pasar Sagu bisa diselesaikan dengan Budaya Lamaholot ” Kakan Keru-arin Baki”,Pupu Hugu,Tobo Baun.” Artinya berkumpul bermusyawarah dari hati ke hati dengan suasana sebagai kakak adik bersaudara di dalam rumah besar.
“ Saya akan turun kesana untuk menyelesaikan persoalan ini dalam waktu dekat ini. Kami akan pakai adat Lamaholot. Karena kepala Desa adalah seorang raja/ bangsawan setempat, saya optimis lewat pendekatan adat beliau pasti menerima ,” kata Agus Payong Boli.
Agus Payong Boli meminta agar penutupan pasar Waihala di Desa Sagu itu tidak dikaitkan dengan politik urusan Pemilu. Meski memang salah seorang anak Kepala Desa Sagu menjadi calon anggota legislatif.
“Segala sesuatunya selalu dihubung-hubungkan dengan politik. Karena sekarang memang musim politik. Saya katakan tidak ada hubungan dengan politik, karena anak kepala desa tidak mendapat suara banyak Pemilu lalu. Ini hanya miskomunikasi saja,” tegas Agus Payong Boli.
Karena itu Agus Payong Boli mengharapkan agar semua menahan diri. Jangan terprovokasi karena penutupan pasar ini. “ Saya sudah minta Camat agar memotivasi warga disana. Jangan terprovokasi apalagi main hakim sendiri. Harus mengalah untuk kepentingan yang lebih besar tanpa melihat siapa salah siapa benar ,” katanya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.