Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Alo, Amirulah, SH membenarkan kalau KM Kenari 02 itu milik Pemerintah Kabupaten Alor. Kapal ini adalah bantuan Kementrian PDT kepada Pemkab Alor 2013 lalu.
“ Kapal ini diberikan pihak kementrian PDT kepada Pemkab Alor. Tujuannya untuk melayani masyarakat yang terisolir, terpencil dan tertinggal. Kapal ini kemudian diserahkan kepada organissai masyarakat setempat ( OMS ) Labola, Desa Purnama, Kecamatan Pureman melalui MOU resmi ,” kata Amirulah, SH ( 16/6) .
Dia menyebutkan dalam MOU itu sudah tertera semua persyaratan. Antaranya soal administrasi yakni izin operasi, perawatan, pemeliharaan dan biaya operasionalnya ditanggung pihak kedua yakni OMS yang mengelolah kapal ini.
“ Semuanya jelas. Proses pemakaian kapal ini termasuk iizin operasi, izin berlayar semuanya diatur oleh OMS yang mengelolah. Kami dari Pemkab Alor hanya sebatas koordinasi dengan mereka, OMS yang mengelolah. Itupun kalau mereka membutuhkan kami dan datang konsultasi ,” kata Amirulah, SH.
Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi, SIK mengatakan Nakhoda Piterson Plaituka dan 3 orang ABK-nya saat ini masih diperiksa Penyidik Reskrim Polres Alor.
“ Sampai saat ini petugas penyidik masih melakukan pemeriksaan/pendalaman terhadap Nahkoda dan ABK. Perkembangan lebih lanjut akan dikabari ya. Nantinya akan umumkan status hukum Piterson Plaituka dan 3 orang ABK-nya, pungkas AKBP Patar, singkat
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kapal Motor (KM) Nusa Kenari 02 yang mengalami musibah ini memuat 56 orang dengan rincian 4 orang ABK dan 52 orang penumpang. Selain penumpang KM Kenari 02 ini juga memuat Semen 100 sak, Beras OPK 7 ton , BBM, 50 liter, 30 dos campuran sembako.[sc name=”BACA”]
“Dalam musibah kecelakaan ini, 49 orang selamat, tiga orang meninggal dan 4 orang hilang sejauh ini belum ditemukan. Tiga yang meninggal itu teridentifikasi atas nama Ady, Diah Malayokosa, dan satu korban lagi sementara dalam pendataan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer, Sabtu petang (15/6).
Dia menyebutkan tiga korban meninggal sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Kalabahi. “Dua korban meninggal telah teridentifikasi sementara satu lagi masih dalam proses pendataan. Tim kami juga sementara mencari 4 korban yang belum ditemukan,” kata Emi ( Edy).
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.