ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Itulah SBS,,, Lalu?

  • Bagikan
Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran, Saat Kunjungan Ke Botin Leobele [foto:ferdhy bria]

Namun ada yang menarik saat SBS kunjungi puskesmas tersebut. Ternyata, disitu ada 11 tenaga perawat sukarela, yang bekerja tanpa pamrih dengan jaminan yang hampir tidak ada sama sekali. Bahkan ada yang sudah bekerja sukarela selama 9 tahun. Sekali lagi saya takjub dengan sikap respon SBS. Melihat kondisi tersebut, dirinya langsung memberi perintah per telepon kepada Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan, Veronika Flora Fahik, agar 11 tenaga medis sukarela ini diangkat menjadi tenaga kontrak daerah, dan gajinya dibayar terhitung dari Januari 2020.

Baca Juga :  Pemkab Malaka Terbitkan Ijin Operasional Sekolah Baru

“ Saya minta kalian berdoa, dan terus bekerja agar SK segera keluar,” ungkap SBS dihadapan 11 orang tersebut, yang dibalas dengan tatapan haru, bahagia bahkan ada isak tangis  dari salah seorang bidan. Itulah SBS. Sikap responsif dalam menentukan nasib seseorang patut dihargai. Bagi pembenci, tentu akan menggiring opini bahwa ini pencitraan. Tetapi bagi 11 orang tersebut, ini adalah “Berkat Ditengah Wabah Corona”.

Tenaga medis sukarela di Botin Leobele, bukan pertama kali yang dapat apresiasi berupa SK Kontrak Daerah. Beberapa waktu lalu di Puskesmas Nurobo dan Io Kufeu, SBS juga melakukan hal yang sama bagi tenaga medis sukarela disana. Itulah SBS. Lalu apakah perbuatan ini patut dibenci? Disaat dia memperjuangan taraf hidup rakyatnya lalu dibalas dengan kebencian?

Baca Juga :  Masyarakat Alor Diminta Konsumsi Otak Biawak dan Tai Ular Untuk Cegah Corona

Puskesmas Sarina Botin Leobele, adalah tempat terakhir kunjungan hari itu. Rombongan kami kembali ke Haitimuk, untuk melanjutkan aktivitas masing-masing. Sebelum pulang kami hanya diberi pesan oleh bupati SBS, “ Hati –hati di jalan dan tetap jaga kesehatan,”.

Itulah SBS. Sikap dia yang responsif dalam pelayanan, terukur dalam bertindak dan berbicara selalu saja dianggap salah oleh para pembenci. Sulit kalau mengukur orang dengan rasa benci, semua yang kelihatan baik akan terus menjadi cacat di mata mereka. Beda sama pengkritik. Dia akan akan cerdas memberi kritik dengan solusi, ketimbang pembenci memberi kritik dengan hati yang kotor. Jika SBS dan Malaka selalu salah dimata kalian, coba pindahkan SBS dan Malaka di hati kalian. Itulah SBS, lalu bagaimana dengan saya, anda dan kita?

Baca Juga :  Cegah Corona Di Oemofa, Demokrat Sumbang Wastafel

Reporter : Ferdhy Bria

Editor : Jeffry Taolin

 

  • Bagikan