BETUN,fokusnusatenggara.com- Yulius Krisantus Seran (YKS), anggota DPRD Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dari partai Gerindra, yang fotonya sempat viral sedang memegang ayam taji untuk siap diadu, dalam permainan sabung ayam, di Arena Pekuburan China, jalur Biudukfoho, Kecamatan Weliman, milik, Benny Chandradinata, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Malaka, memberikan klarifikasi terkait berita sebelumnya,
Dimana dalam alam kutipan pernyataan dirinya kembali untuk ikut bermain judi sabung ayam, seperti dalam isi berita dengan judul : Anggota DPRD Malaka Akui Dirinya Terlibat Judi Sabung Ayam, ( Link : https://www.fokusnusatenggara.com/hukum-dan-kriminal/anggota-dprd-malaka-akui-dirinya-terlibat-judi-sabung-ayam/). Menurutnya ada kekeliruan atau salah kutip.
“ Kata dalam postingan baru ini, setelah ritual adat saya minta pulang ganti baju, baru pulang bermain. Ini yang saya klarifikasi sedikit. Dalam artian kata pulang bermain ini saya tidak omong, saya bilang, nanti abis ritual adat itu saya minta untuk ganti baju dulu sebab saya terlalu resmi,” ujarnya kepada fokusnusatenggara.com, Selasa, 12 Mei 2020.
YKS membeberkan kronologisnya terkait peryataan, bahwa sebenarnya usai mengikuti ritual adat di tempat Benny Chandradinata pada Sabtu, 9 Mei 2020 pagi dengan masih megenakan pakaian formal, dirinya meminta ijin pamit untuk pulang ganti pakaian. Oleh Benny Chandradinata, dirinya diminta kembali jika berkenan, sebab kegiatan di kompleks pekuburan masih berlangsung.
“ Jadi setelah ritual adat saya teralalu formal, terlalu resmi pakai celana panjang pakai sepatu, jadi saya bilang pa ketua saya pulang ganti baju dulu. Habis pa Beny bilang ya, kita masih ada kegiatan, masih lihat tukang dong kerja. Jadi kalau Pa Lius berkenan, bisa kembali dulu kita sama–sama disini dulu,” bebernya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
