ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Waspada DBD, Walikota Kupang Keluarkan Instruksi

  • Bagikan

Meskipun begitu, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan bersifat sementara serta kurang efektif karena telur dan jentik pada tempat-tempat yang berpotensi dapat menampung air hujan tidak terbunuh karena fogging dan dalam kurun waktu lebih kurang satu minggu akan menjadi nyamuk Aedes Aegypti yang siap menularkan virus dengue.

Sebelumnya, Walikota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH memerintahkan agar jajaran Pemkot Kupang segera melakukan penanganan agar kasus DBD yang sudah terjadi tidak bertambah dan meluas

“Dinas Kesehatan agar memberikan prioritas tinggi kepada kasus DBD, segera keluarkan himbauan, melakukan fogging dan menyiagakan seluruh jajaran Dinkes terutama di Puskesmas dan Pustu guna memberi perhatian penuh dalam penanganan pasien DBD serta mencegah pasien bertambah. Camat dan Lurah terus berkoordinasi, bekerjasama dengan seluruh komponen di kelurahan untuk melakukan pencegahan salah satunya kerja bhakti bersama membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk. Tingkatkan kewaspadaan warga masing-masing terhadap penularan DBD,” begitu perintah Walikota.

Baca Juga :  Anang Hermansyah Akan Hadir Dalam Kampanye FirmanMU

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Kupang menurut pesan di grup whatsapp yang dikirim Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Si akan melaksanakan survey jentik dan abatesasi terutama di wilayah Perumahan BTN Kolhua, “Yang terpenting adalah gencar dan serentak melakukan pembersihan sarang nyamuk atau PSN di rumah kita masing-masing dengan cara 3M, menguras, mengubur dan menutup plus segera menaburkan abate pada tempat-tempat penampungan air yang ada di rumah masing-masing. Jika ada kasus DBD di suatu wilayah harus segera dilaksanakan kerja bhakti lingkungan karena kasus dimungkinkan akan bertambah kurang lebih 7 hari setelah kasus. Dan bila ada anggota keluarga yang mengalami panas atau demam agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan,” himbau Kepala Dinas Kesehatan yang akrab disapa Dokter Retno itu melalui pesan singkat di grup whatsapp.

Baca Juga :  Jefri Riwu Kore : Kalau Saya Terpilih, Saya Tidak Akan Seperti Jonas

Drg. Retnowati, M.Si menambahkan bahwa barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan dipastikan berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk dan menghasilkan jentik-jentik yang dapat berubah menjadi nyamuk aedes aegypti dewasa serta tidak menunda-nunda atau mengobati sendiri jika ada anggota keluarga yang mengalami demam tapi segera dibawa ke fasilitas kesehatan atau Puskesmas/Pustu terdekat sehingga tidak terlambat mendapat penanganan yang tepat. (*/fatur)

Baca Juga :  Antisipasi Covid-19, Desa Tniumanu Bagi 1200 Masker

 

  • Bagikan