ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Enam Orang Tewas Terbunuh Dalam Aksi Perang Tanding di Adonara

  • Bagikan

Kupang, fokusnusatenggara.com / 6 Maret 2020
Enam warga Desa Sandosi Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Kamis 5 Maret 2020 sekitar pukul 11.00 Wita tewas terbunuh dalam aksi perang tanding dengan warga Desa Baobage.
Aksi baku bantai warga dua Desa ini karena memperebutkan lahan kebun di Pantai Bani Wulanwata, yang berada diwilayah Desa Baobage. Sejauh ini baru diketahui 6 korban tewas dilokasi smentara yang luka –luka belum diketahui dengan pasti karena kebanyakan melarikan diri ke hutan.
Camat Witihama Laurens Lebu Raya membenarkan enam korban ini adalah berasal dari Desa Sandosi, semuanya berjenis kelamin laki-laki. Rinciannya, empat korban dari Suku Kewaelaga dan dua korban berasal dari Suku Lamatokan.
Lebih lanjut Camat Laurens Lebuh Raya mengatakan lokasi sengketa Wulanwata ini sudah terjadi sejak tahun 1990-an.
“ Pemerintah Desa dan Kecamatan sudah melakukan mediasi. Aksi saling bantai ini saya duga ada salah satu pihak yang melakukan penyerobotan sehingga memicu konflik lagi karena pihak lain merasa dirugikan ,” kata Laurens Lebu Raya.
Saat ini jelas Laurens aparat gabungan TNI dan Polri telah siaga dilokasi dan rumah duka. “ Sesungguhnya warga dua Desa ini masih bersaudara, hubungan kekeluargaan secara adat. Sudah diupayakan melalui mediasi. Ternyata terjadi lagi ,” jelas Laurens Lebu Raya.
Sementara itu Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli menyebutkan situasi dan kondisi dilokasi sudah mulai terkendali. Aparat gabungan Polri dan TNI siaga dilokasi dan dua Desa yang bersengketa ini.
“Kepada para Camat Se-daratan Pulau Adonara dan Desa-Desa lain, saya menghimbau dan menahan masyarakatnya jika punya niatan membantu suku-suku yang lagi bertikai di Desa Sandosi karena di Adonara secara lamaholot ada namanya “Nara” atau sekutu lintas desa dan wilayah ,” kata Agus Payong Boli pertelepon ( 5/3).
Lebih lanjut Agus minta warga dua Desa yang bertikai tenang dan menyerahkan masalah ini kepada pemerintah dan aparat keamanan, penegak hukum. Kepada warga masyarakat agar tidak boleh memprovokasi didunia maya ( Medsos) untuk memperuncing keadaan disana.
“Jika ada yang menulis bernada provokatif atau ujaran kebencian, saya minta Kapolres tangkap pihak-pihak yang dengan sengaja provokasi para pihak,” kata Agus Payong Boli.
Dia juga minta pihak Kepolisian dan TNI agar mengirim pasukan lebih banyak dan siaga di Desa Sandosi dan sekitarnya sebelum korban dibawa masuk kampung karena situasi rusuh bisa saja terjadi saat itu.
” Saat ini para korban masih berada di TKP. Sementara dievakuasi untuk dibawa ke kampung masing –masing dibawa kawalan personil Polri dan TNI ,” kata Agus Payong Boli.

Baca Juga :  Pelayanan KTP Masih Terkendala Blanko Dan Daya Listrik

  • Bagikan