Sementara salah satu tokoh masyarakat setempat, Yakob Modok mengatakan, kehadiran pabrik kapal fiber diwilayah Oesapa Barat telah menimbulkan keresahan bagi warga sekitar. Bahkan ternak peliaharaan masyarakat ikut mati akibat limbah dari aktifitas tersebut.
“Bukan hanya manusia yang terkena imbas, tapi ternak kami juga banyak yang mati akibat polusi dari pabrik,” ujarnya.
Lurah Oesapa Barat, Vera Suek yang hadir pada kesempatan itu mengaku, protes warga sudah terjadi sejak tahun 2009. Bahkan dirinya juga sudah bersurat ke Pemkot Kupang tetapi belum ada respon.
“ Saya sudah bersurat ke Badan Lingkungan hidup dan POL PP untuk merespon dan menutup segera aktifitas di galangan kapal yang sudah membuat resah masyarakat. Namun laporan serta surat saya tidak direspon sama sekali,” jelasnya. (++ed)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.