Di tempat yang sama, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti mengakui dulu kawasan ini sangat kumuh. Banyak bangunan dan lapak yang dibangun dan menghalangi pemandangan. “Tidak tertata rapi, sehingga meninggalkan kesan kumuh dan kurang bagus,” kata Diana.
Namun, saat ini kawasan ini sudah berubah drastis. Kawasan ini dibangun dengan dilengkapi bangunan sebagai pusat kuliner, khususnya ikan. “Kita mencoba menggunakan local wisdom. Kita munculkan atap yang khas Kupang. Ini menjadi ciri khas Kota Kupang. Kita buat terbuka dan manfaatkan tepian yang banyak lumut yang bagus yang bisa ditonjolkan,” ujar Diana.
Tak hanya di Kelapa Lima, di LLBK juga menggunakan desain yang sama. Dengan menggunakan ornamen khas Kupang, Diana berharap warga ikut merasa memiliki kawasan ini. “Mudah-mudahan bisa menambah kecantikan dari Kota Kupang dan tentunya bisa mendapatkan nilai ekonomi. Ada kuliner ikan dan untuk makan di sini lebih nyaman. Satu pesan saya adalah jaga kebersihan dan jaga aset yang sudah kita bangun,” pungkas Diana. (*/rnc/fatur)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.