Kondisi saat ini, paparnya, NTT secara Geopolitik dan Geostrategi, memiliki garis pantai sepanjang 5.700 dan berbatasan langsung dengan dua negara yaitu Australia dan RDTL. Sehingga sangat diperlukan desain dan fasilitas keamanan laut yang strategis, karena batas laut dengan Australia agar kedepannya tidak ada persoalan hubungan antar kedua negara.
Sementara itu, Direktur Kerjasama Badan Keamanan Laut Republik Indonesia, Sandy Latief menyampaikan bahwa BAKAMLA RI bersinergi dengan Pemerintah Daerah guna mewujudkan keamanan dan keselamatan diwilayah perairan Indonesia dan wilayah Yuridiksi Indonesia.
“Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden, fungsi kami tidak hanya sebagai etalase keamanan negara, melainkan juga sebagai pertahanan kedaulatan negara dengan langkah nyata yang dilakukan pembangunan Stasiun SPD di beberapa Provinsi termasuk di NTT,” ungkap Sandy.
Turut hadir dalam audiens tersebut, Staf Khusus Gubernur Bidang Politik, Imanuel Blegur, Staf Ahli Gubernur, Jelamu Ardu Marius, Kepala Kantor Maritim Timur, Laksamana Pertama BAKAMLA Arif Sumartino, Kepala Stasiun BAKAMLA Kupang, Mayor Yeanny bersama tim.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.