Jefri Riwu Kore dalam sambutannya mengatakan, Mesakh Amalo semasa hidupnya adalah panutan yang baik dalam bertindak, bekerja maupun dalam hidup berkeluarga. Almarhum memiliki prinsip yang selalu dibawa dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang diemban.
“Pemikiran-pemikiran luar biasa yang almarhum berikan termasuk kontribusi positif dan juga nyata yang pernah beliau buat, telah membawanya pada titik kesuksesan sebagaimana yang kita ketahui bersama,” ungkapnya.
Mesakh Amalo atau Adibu Amalo, lahir di Waingapu, 23 Agustus 1942 silam. Almarhum tutup usia di umur 76 tahun pada Selasa, 1 Mei 2018. Selama hidupnya, Mesakh Amalo dikenal sebagai sosok yang tegas, jujur, berintegritas tinggi, anti KKN dan menjadi peletak pondasi dasar awal mula berdirinya Kota Kupang (fatur)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.