ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

SN-KT Dinilai Omong Doang Soal Konsep Sabete Saladi

  • Bagikan

BETUN,fokusnusatenggara.com Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Provinsi NTT, Simon Nahak dan Kim Taolin, atau Paket SN-KT, dinilai sedang ngibul atau omong doang, lewat konsep pemaparan misi terkait  Sabete Saladi.

Dimana dalam Visinya “Terwujudnya Kabupaten Malaka Yang Berbudaya, Berkarakter, Mandiri dan Berkeadilan”, pada point kedua penyampaian misi,  SN-KT ingin memperkokoh adat istiadat “Sabete Saladi – Hakneter Haktaek”, saling menghormati dan menghargai satu sama lain tetap dilestarikan.

Pasalnya, konsep Sabate Saladi sebagai bentuk nilai budaya Kabupaten Malaka yang harus mendapatkan tempat dalam tataran hidup bermasyarakat, tidak dijalankan dan dilakukan dengan baik oleh pasangan ini, bahkan terkesan ingkar.

Baca Juga :  Partai Demokrat Bagi Bantuan Untuk Korban Badai Seroja

Sebelum terpilih saja, SN-KT sudah tunjukan contoh salah dan buruk, bagaimana rasa hormat dan menghargai tidak diterapkan dengan baik dalam hidup bermasyarakat.

Contoh ini jelas terlihat dari sikap Kim Taolin, Calon Wakil Bupati dari Simon Nahak, yang memilih maju bertarung melawan Wendelinus Taolin, dalam Pilkada Malaka, yang nota bene adalah bapak kecil kandung, merupakan sikap yang tidak patut ditiru dalam konteks Sabete Saladi.

” Bicara konsep Sabete Saladi, tidak ada ceritanya dalam hukum adat dan budaya kita, anak lawan bapak,” ungkap Devi Ndolu, Ketua Tim Pemenangan Koalisi SBS-WT, Usai debat di Betun, Rabu, 4 November 2020.

Baca Juga :  Calon Gubernur NTT Itu Bernama Frans Aba

Sangat kontradiksi memang konsep yang ditawarkan. Sebab bagaimana bisa pasangan ini konsisten antara kesesuaian kata dan perbuatan, sedangkan hari ini mereka lagi praktekkan hal ini, yang berlawanan dengan Sabete Saladi. (fatur)

  • Bagikan