ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Lawan Jangan “Kejang-Kejang” Dengan Gaya Pacul Tanah SBS

  • Bagikan

BETUN,fokusnusatenggara.com- Blasius Tae, Petani 56 Tahun, Warga Dusun Rantete, Desa Tniumanu, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT nampak bahagia sore itu.

Senyum sumringah nampak hiasi wajahnya yang mulai berkerut. Di atas tanah ukuran 400 are tersebut, Blasius berdiri sambil angguk-angguk bahagia.

Sesekali ia menarik napas panjang, menghirup dalam-dalam, seolah ingin rasakan aroma humus dari tanah kebun miliknya, yang baru selesai dibalik atau dipacul.

Blasius beruntung. selama tiga tahun berturut-turut, dia tidak dibuat pusing, untuk urusan biaya makan dan minum, sewa traktor dan BBM, guna mengolah lahan kebunnya menjelang musim tanam.

Baca Juga :  Harmoni Memilih Cara Cerdas Berkampanye

Semua urusan itu, sudah tiga kali musim tanam ini, diambil alih oleh Stefanus Bria Seran, Bupati Malaka, melalui konsep program Revolusi Pertanian Malaka.

Hebat!!!. itulah ungkapan sederhana Blasius Tae, kepada Stefanus Bria Seran, Bupati Malaka.  Bagi dirinya yang hanya tamatan Sekolah Dasar, ungkapan ini jelas penuh makna. Sosok Stefanus Bria Seran atau kerap disapa SBS ini, memang tidak Sakti, tapi Hebat!!!

Baca Juga :  Beredar Struktur Kepengurusan DPP Partai Golkar Hasil Munaslub

Hanya SBS saja, yang mau melakukan semua hal ini demi Rakyat Malaka. Hanya SBS, seorang bupati yang mau kerja balik tanah atau pacul tanah untuk rakyatnya. Sungguh sebuah pelayanan yang sangat mulia.

” Dapat dimana bupati datang pacul kasih kita kebun ini,” Ungkap Blasius penuh takjub ketika redaksi fokusnusatenggara.com bertandang ke lahan miliknya, Senin, 26 Oktober 2020.

Ungkapan Blasius yang hanya “Makan Bangku” SD ini, ingin memberikan testimoni kepada kita, bahwa sosok SBS adalah sosok manusia langkah, yang menjadi pemimpin datang untuk melayani, bukan dilayani.

Baca Juga :  Ketua Pengadilan Tinggi Lantik Pimpinan DPRD NTT

Saat orang dan kelompok lain masih tawarkan konsep Swasembada Pangan secara malu-malu dan gagap, SBS membuat “Pigura” rekam jejak tangannya dengan Pacul Tanah.

Saat orang lain bicara soal “Akan Lakukan ini dan Itu”,  SBS turun tangan selesaikan dengan bukti nyata, dan dipantau saban hari perkembangannya, demi kemakmuran Rakyat Malaka. Suara bising dari cibiran dan nyinyir, dianggap angin lalu. Bagi SBS, melayani Rakyat Malaka adalah tujuannya.

  • Bagikan