Sejam kemudian pertemuan tersebut berakhir. Rombongan BKH langsung pamit untuk kembali ke Waingapu untuk beristirahat. Yadi tetap berada dalam pelukan BKH. Saat hendak masuk ke mobil, BKH berpesan singkat kepada Yadi “ Anak, belajar yang rajin, agar pintar dan bisa bantu bapak dan mama,” ucap BKH. Yadi hanya mengangguk dan tanpa bergeming hingga mobil BKH hilang dari pandangannya.
Itulah kisah Yadi, anak kampung yang begitu dekat dengan BKH. Susana Yadi dan BKH malam itu membuat saya bertanya dalam hati. “Apa benar selama ini penilaian masyarakat bahwa BKH sosok yang serius dan terlihat sombong?”.
Ternyata mereka keliru. Bagi mereka yang cuman sekedar kenal secara luar dan kasat mata akan berpikir demikian, bahkan memberikan asumsi subjektif tanpa melihat kondisi objektif tentang sisi humanis Benny K Harman.
Anak seusia Yadi saja dengan sikap jujur meyakinkan kita bahwa Benny K Harman sosok humanis, dan memiliki sifat kebapaan yang kuat. Bagi kita tentu akan menilai dengan tidak jujur. Namun Yadi, dengan tulus dan jujur telah membuka mata dan hati kita soal sosok Benny K Harman. (Jeffry Taolin)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.