ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Spirit Bripka Vinsensius Nurak Untuk Anak NTT

Reporter : FATUREditor: ANTONIUS TAOLIN
  • Bagikan

MAUMERE,fokusnusatenggara.com- No Child Left Behind, atau kalau kita terjemahkan dapat diartikan “Tidak Ada Anak Yang Tertinggal” kalimat yang inspiratif tentunta. Semangat ini yang coba dihadirkan oleh Rumah Belajar Sanctissima di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.

Namun siapa sangka, ternyata rumah inspirasi tempat belajar para anak-anak NTT tersebut didirikan oleh Bripka Vinsensius Nurak, anggota Intel Brimob Kompi 1 Batalyon B Pelopor Maumere, Satuan Brimob Polda NTT dan istrinya, Maria Sherly Hilene, S.Pd, M.TESOL sejak tahun 2016 silam.

Inisiatif ini lahir dari tekad bersama pasangan suami istri ini untuk tidak membiarkan seorang pun anak terpinggirkan dalam proses pendidikan. Bagi Vinsensius Nurak, peningkatan kemampuan numerasi dan literasi anak-anak, peningkatan kualitas kesehatan fisik dan mental melalui posyandu anak dan remaja, pengenalan kamtibmas, bimbingan rohani, serta pengembangan kearifan lokal melalui kelas tenun ikat ada visi dari dari Rumah Belajar Sanctissima.

Baca Juga :  Sabu Raijua Peringkat Satu Hasil UN SMP

Dengan dana sendiri yang didapat dari sisa gaji pasangan suami istri ini, Rumah Belajar Sanctissima saat ini sudah menampung sekitar 50 anak dari tingkat Paud hingga SMA. Namun siapa sangka pula, niat mulai meraka ini merupakan bentuk ikthiar dan nazar saat sang istri, Maria Sherly menerima beasiswa yang untuk studi S2 di Australia saat itu.

Baca Juga :  DPRD Akan Panggil UPG 45 Bahas Kasus Lany Koroh

Bahkan saban hari, Rumah Belajar Sanctissima selalu terbuka buat setao anak yang hendak belajar baik itu sekedar membaca di perpustakaan maupun hanya sekedar menikmati internet gratis yang disediakan. Terkait dengan kurikulum belajar, mereka memiiki cara tersendiri. Misalnya setiap Senin, Rabu, dan Jumat, kelas akan dimulai dengan kegiatan baca tulis hingga  belajar bahasa inggris.

Baca Juga :  Setetes Darah Dari KNPI Kota Kupang

Selain kegiatan pembelajaran, Rumah Belajar Sanctissima juga memberikan pemberian makanan tambahan gratis, seperti susu, telur, roti, bahkan menyelenggarakan posyandu anak dan remaja setiap bulannya.

Di bidang pertanian juga tidak ketinggalan. Bripka Vinsensius dan istrinya juga memberikan kontribusi berupa kebun contoh sekitar 1 hektar bagi anak-anak Rumah Belajar untuk belajar bercocok tanam, dengan hasil panen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional anak-anak, terutama buku dan makanan.

  • Bagikan