“ Membangun bangsa dengan kemajemukan seperti Indonesia, tentu banyak persoalan yang sering dialami, bahkan bisa terjadi gesekan dalam masyarakat. Tapi kita harus bisa dewasa sebagai bangsa untuk lebih melihat kebhinekaan kita sebagai semboyan pengayom negeri ini. Bukan kita berpikir sekretarian dan cenderung primordial dalam mengkotak-kotakan suku, agama dan ras tertentu,” jelasnya.
Apel Nusantara bersatu ini, dihadiri oleh seluruh tokoh agam, tokoh masyarakat Kabupaten Sikka, organisasi kepemudaan, sosial, wanita, serta seluruh elemen dan lapisan masyarakat yang ada. (Jhon Da Gomez)