Menurut Nenabu, Pemerintah Provinsi NTT telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp19 miliar untuk jembatan Termanu yang rusak tergerus banjir hingga mengakibatan transportasi darat yang menghubungkan Fatuleu Barat dengan Amfoang putus total.
“Sedangkan Jembatan Benenain Kabupaten Malaka dari Balai Jalan yang hitung dan nanti mereka yang akan kerja jembatannya. Tapi nanti dari dinas PUPR akan memantau pekerjaan oleh balai jalan pada umumnya,” ujarnya.
Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo pada April 2021 lalu, sempat meninjau kondisi Jembatan Benenain yang rusak akibat bencana. Bahkan dalam kunjungan tersebut, dirinya memastikan akan segera dibangun baru. Bahkan untuk pelaksananya telah diberikan kepada BUMN PT. Wijaya Karya, perusahan selaku Kontraktor Pelaksana
“Untuk pelaksanaan pekerjaannya akan dibantu oleh BUMN PT. Wijaya Karya dengan metode pengerjaan terlebih dulu baru dihitung total biaya yang dikeluarkan karena ini keadaan darurat bencana,” kata Wamen Wempi.
Jembatan Benenain dengan panjang 295 meter tersebut dibangun sejak tahun 1982 dan pernah direhabilitasi oleh Kementerian PUPR pada tahun 2000 usai terjadi banjir besar. Akibat dari rusaknya jembatan tersebut banyak kendaraan roda empat dari arah Betun menuju Kupang atau sebaliknya, serta dari Malaka Barat dan sekitarnya menuju Betun terhenti di ujung jembatan dan harus melanjutkan dengan berjalan kaki atau kendaraan roda dua.+++advertorial
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.