ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Semakin Membaik, Pertumbuhan Ekonomi NTT

  • Bagikan

Kupang, fokusnusatenggara.com / 27Agustus 2019)
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, menyatakan pertumbuhan ekonomi NTT mengalami peningkatan selama beberapa bulan terakhir. Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya keras mengajak para investor untuk menanamkan modalnya di NTT.

“Syukur, kerja keras semua elemen masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota, pertumbuhan ekonomi NTT semakin membaik dan terus mengalami trend positif. Sembilan bulan lalu, pertumbuhannya masih berkisar 5,18 persen. Namun per hari ini, pertumbuhan ekonomi kita sudah mencapai 6,36 persen. Tentu ini suatu prestasi yang menggembirakan, namun tak boleh membuat kita cepat berpuas diri,” jelas Josef Nae Soi saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Daerah Terkait Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Prima di Hotel Sahid T-More, Kupang, Selasa (27/8).

Kegiatan yang diprakarsai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) NTT ini dihadiri Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Kementerian Dalam Negeri, Sugiarto, Kepala Bidang Perluasan dan Promosi Kementerian Koordinator Perekonomian, Ani Suryati Ningsih, Bupati Kupang, Wakil Bupati Manggarai Barat, Wakil Bupati TTS, Sekretaris Daerah Ngada, pejabat yang mewakili Bupati/Walikota se-NTT, para pimpinan DPRD Kabupaten/Kota se-NTT, para Kepala PM-PTSP Kabupaten/Kota se-NTT. Rakor tersebut berlangsung dari tanggal 27 sampai dengan 29 Agustus 2019.

Baca Juga :  40 Anggota DPRD Kabupaten Kupang Dilantik

Menurut Josef, kecenderungan stunting dan gizi buruk juga menurun dalam beberapa bulan terakhir dengan berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Namun Wagub mengingatkan bahwa, pertumbuhan ekonomi ini masih belum optimal untuk menurunkan angka kemiskinan NTT. Angka kemiskinan NTT masih terbilang cukup tinggi. Karenanya, pemerintah Provinsi NTT terus bekerja keras dengan segala daya dan upaya dalam menurunkan angka kemiskinan ini. Salah satunya dengan menciptkan iklim investasi yang kondusif agar para investor mau menanamkan modalnya di NTT.

Baca Juga :  Wagub Minta ASN Harus Hindari Tindakan Korupsi

“Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya investasi bagi kemajuan negara dan daerah. Dinas PM-PTSP ibaratnya seperti ginjal dalam organ tubuh. Punya peranan penting dalam pengembangan investasi daerah. Aturan yang kita punya sudah sangat lengkap, tinggal yang diperhatikan adalah komitmen dan konsistensi dalam penerapannya,” kata Wagub Nae Soi.
Lebih lanjut, politisi partai Golkar tersebut berharap agar dalam Rakor tersebut sungguh dilakukan upaya sinergitas, sinkronisasi dan kolaborasi. Tidak hanya sekadar koordinasi, tapi kolaborasi. Kolaborasi berarti saling menghidupkan dan ada keterikatan yang sangat kuat antara Pusat, Provinsi dan daerah. Sehingga saat melakukan kegiatan perizinan harus cepat, teliti, ramah dan memiliki etos kerja melayani.

“Memberi izin, cobaannya sangat banyak. Amplop –amplop akan bergelimpangan. Tapi sekali anda tegas, sekali anda mengatakan tidak, anda sungguh hebat dan luar biasa . Pakailah prinsip fortiter in re, suaviter in modo atau tegas dalam prinsip, ramah pada cara. Senyumlah dalam memberikan pelayanan,” pinta Josef Nae Soi..
PTSP apalagi ditambah kata prima,l anjut Josef Nae Soi punya makna sempurna. Kategori Pratama dan Madya bukan berarti ada perbedaan pelayanan. Pelayanan harus prima apapun kategorinya. Yang membedakan hanyalah peralatan, tapi pelayanan tetap cepat, tepat dan mudah. Apalagi dengan sistem pelayanan online sekarang ini, harus semakin mempercepat proses perizinan.

Baca Juga :  Wagub NTT Josef Nae Soi, Lantik 15 Pejabat Eselon II

“Kita di NTT melayani investor harus lebih cepat lagi. Bahkan kita harus merangsang agar investasi bisa mengalir ke NTT. Kita sekarang diberi tanggung jawab oleh Presiden untuk memberikan kontribusi kepada nasional melalui emas putih atau garam bagi kebutuhan dalam negeri. Sekarang kita impor garam sekitar 3,7juta metrik ton per tahun, saya minta daerah-daerah yang punya potensi garam dapat melayani investor secara cepat,tepat, terukur, dan tertib administrasi,” kata Josef Nae Soi.

  • Bagikan