ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Perlu Tanggung Jawab Besar Menjaga Komodo

  • Bagikan

Ia mengatakan bahwa kuota pengunjung pun perlu dibatasi. “Kita juga menjaga kuota maximum 50.000 orang pengunjung dalam satu tahun. Setiap pengunjung harus tercatat sebagai member dengan biaya US 1.000 dolar untuk satu tahun,” ungkap Viktor.

“Awal dari kebijakan penutupan TNK ini banyak yang menolak, tetapi kini banyak yang sudah setuju termasuk Presiden. Kami juga membentuk tim dari pemerintah Provinsi dan pusat, untuk mendiskusikan langkah-langkah yang akan dibuat dan juga besaran anggaran yang digunakan,” tambahnya.

“Selama ini kita tidak tahu secara jelas jumlah komodo atau makanan komodo itu sendiri, termasuk juga kondisi habitat alamnya. Makanya, kita akan gunakan teknologi detektor untuk mengetahui kondisi TNK, diantaranya jumlah komodo, makanan dan juga kondisi tempat tinggalnya. Dengan begitu, kita bisa mengambil langkah yang tepat seperti konservasi dan kecukupan makanan bagi mereka seperti rusa dan babi,” jelas Viktor.

Baca Juga :  Gubernur Resmikan BLK-LN Berhasil Langgeng Kencana

Dengan memakai teknologi untuk memonitoring komodo, dimana mereka berada jelas Gubernur Viktor, pergerakan mereka ke sana kemari bisa diketahu. “ Pengunjung harus menggunakan kendaraan yang aman seperti mobil, untuk berjalan mengelilingi TNK sehingga bisa melihat langsung keberadaan komodo,” tambahnya.

Selain itu pentingnya menjaga tempat wisata dari sampah terutama plastik. “Kita, saat ini, sudah mulai menggerakan aksi pembersihan sampah. Dulunya pantai di pulau komodo itu penuh dengan sampah. Saat saya bertemu wartawan dari Australia, mereka mengatakan sekarang sudah mulai terlihat bersih. Kita juga akan membenahi tempat wisata seperti Labuan Bajo dan TNK untuk meningkatkan daya tarik wisatawan,” pungkas Gubernur Viktor ( Usif).

  • Bagikan