ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Terminal LPG Sebagai Langkah Menuju Peradaban Ekonomi Baru NTT

  • Bagikan

“Di pulau Timor ini menurut penelitian dari Belanda dan Jepang, kita punya 50 titik potensi gas. Kita ingin meletakan dasar dan mendorong pengembangan potensi gas ini untuk kemajuan NTT. Kalau hari ini kita bangun terminal LPG, ke depan kita bisa punya gas sendiri,” ungkap Viktor Bungtilu Laiskodat.

Gubernur Viktor meminta PT Barata Indonesia sebagai pemenang proyek pengerjaan Pembangunan Terminal LPG untuk bekerja secara serius. Kalau boleh pekerjaannya dapat diselesaikan sebelum waktu yang ditetapkan selama 18 bulan karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat NTT.

“ Kalau bisa lebih cepat, lima belas bulan begitu, lebih baik. Juli atau Agustus, sebelum perayaan ulang tahun kemerdekaan, kita bisa gunakan. Kita memang harus cepat. Karena zaman sekarang, yang lebih cepatlah yang jadi pemenang sesungguhnya,” pungkas Viktor Bungtilu Laiskodat.

Baca Juga :  Kemiskinan Menjadi Penyebab Utama Tindak Pidana Perdagangan Manusia

Sementara itu Direktur LSCI PT Pertamina Persero, Gandhi Sriwidodo mengungkapkan kegiatan groundbreaking di Kupang merupakan kick of dari proyek pembangunan terminal LPG pada empat daerah di Indonesia Timur yakni Kupang, Bima (NTB), Ambon (Maluku) dan Jayapura (Papua). Tujuannya untuk menyukseskan program Pemerintah terkait konversi elpiji serta memenuhi kebutuhan elpiji nonsubsidi bagi masyarakat NTT.
“Pertamina tidak hanya mencari keuntungan ekonomis semata. Tetapi juga menjadi agent of change atau agen pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami berharap kehadiran terminal LPG akan beri dampak positif bagi geliat pembangunan ekonomi masyarakat NTT. Hal ini juga sejalan dengan dengan program pemerintah untuk energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat,” kata Gandhi Sriwidodo.

Baca Juga :  Gubernur NTT Minta Pemkab Harus Bersinergi Dengan Pemprov

Menanggapi permintaan agar Pertamina mendukung penyimpanan dana investor pertamina ke Bank NTT, Gandhi menyatakan dukungannya terhadap usul inovatif dari Gubernur NTT. Ia meminta agar Bank NTT dijadikan sebagai salah satu bank persepsi pertamina yakni bank penerima setoran BBM. “ Setoran-setoran SPBU dapat dilakukan melalui bank NTT juga. Kami akan mendorong bank NTT jadi salah satu Bank Persepsi Pertamina,” jelas Gandhi.

Sementara itu Direktur Utama PT Barata Indonesia Persero, Oksarlidady Arifin dalam sambutannya mengungkapkan. Perusahaannya akan berupaya maksimal agar pekerjaan pembangunan Terminal LPG dapat diselesaikan sebelum tenggat waktu yang ditetapkan.
“Kami akan berusaha untuk selesaikan pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya. Kami juga siap menyisihkan dana pengerjaan proyek ini di Bank NTT. Kami berharap sinergi dan dukungan dari pemerintah daerah dan Forkopimda agar pekerjaan ini dapat berjalan lancar agar dapat segera menikmati manfaatnya,” harap Oksalidady.

Baca Juga :  DPRD Harus Menjalan Tiga Fungsi Dewan Untuk Mengurus Rakyat

Untuk diketahui, pada Terminal LPG Kupang akan dibangun dua tangki dengan kapasitas 2 x 500 MT (Metrik Ton) serta pembangunan jetty baru kapasitasn 1.000 sampai 6.500 DWT. Dana untuk proyek pembangunan terminal adalah sekitar Rp. 300 miliar dengan lama waktu pengerjaan adalah 18 bulan dari saat groundbreaking.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut anggota komisi VII DPR RI, Ferry Kaseh, Unsur Forkopimda Provinsi NTT, Staf Khusus Gubernur, Prof. Daniel Kameo, Walikota Kupang, pejabat PT dari Pertamina Pusat dan Kupang, insan pers dan undangan lainnya. (Usif)

  • Bagikan