ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

NTT Ikut Festival Indonesia Di Oslo Norwegia

  • Bagikan

Lanjut Josef Nae Soi, team kesenian NTT diharapkan tampil sebaik mungkin di Oslo Norwegia. “Kalian ini utusan NTT, utusan Indonesia. Harus tampil maksimal untuk mengharumkan nama Indonesia, khususnya NTT yang baru perdana tampil di Norwegia ,” jelas Josef Nae Soi.[sc name=”BACA”]

Dia mengharapkan dengan diutusnya tim kesenian Sabu NTT ke Oslo Norwegia ini, diharapkan dapat lebih memperkenalkkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Provinsi NTT dan Indonesia ke luar Negeri. Atau dengan kata lain ke taraf Internasional.
“ Ini merupakan suatu kebanggaan NTT khususnya Sabu Raijua yang dipercayakan bersama kelompok lain dari Indonesia ke Norwegia. Jagalah kepercayaan ini dengan tampil sebaik mungkin dengan target terbaik dari kontingen Indonesia. Itu harus dan sekali lagi haru ,” harap Josef Nae Soi.

Selain atraksi kesenian, delegasi NTT ke Festival Wonderful Indonesia di Oslo Norwegia juga akan membawa replika Komodo dengan ukuran panjang nya kurang lebih berdiameter 2 Meter dan berat nya mencapai 40 kg. “ NTT juga akan membawa replica Komodo. Replia ini sesuai dibuat sama dengan ukuran biawak komodo. Jadi sepintas orang menyangka itu Komodo benaran ,” ungkap Josef Nae Soi.
Untuk diketahui seluruh delegasi NTT yang akan berangkat pada Festival Wonderful Indonesia yang akan berlangsung di Oslo Norwegia yakni sebanyak 21 orang dengan rincian nya adalah Gubernur NTT, Bupati Sabu, 1 orang anggota DPRD NTT, 1 orang dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, 1 orang perwakilan ASITA, 14 orang anak-anak Sabu selaku tim kesenian, 1 orang pemain Sasando dan 1 orang Pelatih Tari.
Bupati Nikodemus Rihi Heke menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemprov NTT yang memilih Sabu Raijua untuk tampil di Oslo, Norwegia. “Ini kesempatan yang baik bagi anak-anak kami untuk memperkenalkan budaya kami orang Sabu Raijua,” kata Nikodemus Rihi Heke.
Dia menyebutkan empat tarian yang akan dipromosikan dalam kegiatan yang digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo itu adalah Tari Pado’a (Tarian Massal), Tari Ledo Hawu (Tarian Anak Muda) , Tari Haba Kooma (Tarian Hasil Panen) dan Tari Pegodo Aru (Tarian Anak Lesung atau Alu Panjang)
Tim Kesenian dan Budaya asal Kabupaten Sabu Raijua berjumlah 14 orang yang terdiri dari 6 (enam) remaja laki-laki, 6 (enam) remaja puteri dan 2 (dua) pendamping.
Pendamping para penari, Emy Samira Sungkar mengatakan, festival Indonesia akan dibuka secara resmi pada tanggal 28 Juni dan puncak festival pada 29 dan 30 Juni 2019. Ada pula seminar bisnis dan pertemuan bisnis tanggal 28 Juni 2019.
Sementara Kepala Seksi Fasilitasi Usaha Koperasi dan UKM, Dinas Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Hery Riwu mengatakan, kontingen NTT bertolak ke Oslo Senin (24/6) membawa sejumlah produk kerajinan hasil karya UMKM NTT.
Produk-produk yang siap dipromosikan di Oslo di antaranya kopi Bajawa, kopi Abika Bajawa, kopi Manggarai, kopi Sumba, kopi Flores, snack kelor rasa original, balado dan jagung bakar, kacang mete Sumba, kacang kenari kupas, keripik kelor, dendeng sapi, teh celup kelor, sari pandan, jahe dan pandan, jagung titi pulut, gula semut Timor, keripik lontar, stik lontar, gula Sabu, coklat batang, abon ikan tuna, dan kiri-kiri kelor. “ Jadi ada 30 an jenis produk yang dibawa ke NOrwegia untuk dipromosikan,” kata Hery Riwu. ( Usif).

Baca Juga :  Siaga Cacar Monyet, Bandara Siapkan Thermogun
  • Bagikan