ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Masyarakat NTT Harus Hindari Kekerasan Atas Nama Agama

  • Bagikan

Sementara itu Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatif Qur’an (LPTQ) Provinsi NTT, Jamaludin Ahmad mengatakan pelaksanaan STQ ke-25, dilaksanakan dalam suasana beberapa peristiwa penting yakni Isra Miraj 1440 Hijriah, perayaan Paskah umaat Kristiani serta perhelatan akbar Pilpres dan Pemilihan Legislatif.

“Peristiwa keagaamaan dan kebangsaan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk memperkuat pijakan moral bangsa. Ini penting dalam merajut persaudaraan dan toleransi serta memperkokoh pemahaman terhadap keragaman sebagai suatu keniscayaan ,” kata Jamaludin Ahmad.

STQ, lanjut Jamal, selain sebagai ajang seleksi qoriah dan qori terbaik, tetapi terutama sebagai wahana untuk merajut tiga persaudaraan yakni merajut Ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim), Ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan sesama anak bangsa) dan Ukhuwa Basyariyah (persaudaraaan sesama manusia sebagai ciptaan Allah).

Baca Juga :  Panitia Pemilihan Kepala Desa Se Kabupaten Belu Ikut Bimtek

“ Hal ini sangat kontekstual ketika kita mengalami krisis antara lain krisis persaudaraan karena perbedaan pandangan dan pilihan. Krisis nasionalisme karena kurang rasa memiliki terhadap NKRI yang berideologi Pancasila. Krisis kemanusiaan karena anggap kita lebih tahu dan benar dari orang lain, semua yang di luar adalah salah ,” kata Jamaludin Ahmad yang juga Ketua PWNU NTT ini.

STQ Tingkat Provinsi NTT Tahun 2019 mengambil tema STQ Ke-25 Merajut Ukhuwah Islamiyah , Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwa Basyariyah Untuk Mendorong Spirit NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera dalam Bingkai NKRI. Jenis perlombaan ada dua yakni pertama, Tilawah yang mencakup golongan dewasa putra (Qori) dan putri (Qoriah) serta anak-anak putra dan putri. Kedua Hifzhil Qur’an untuk putra (hafiz) dan putri (hafizah) yang mencakup satu juz dengan tilawah untuk, lima juz dengan tilawah dan sepuluh juz dengan Tilawah.

Baca Juga :  Tahun ini, Satker PKPP NTT Kelolah Dana 49 M

Total peserta adalah 102 orang dari 22 Kabupaten/Kota se-NTT. Rinciannya Tilawah Dewasa terdiri dari Qori sebanyak 18 orang, Qoriah 16 orang. Tilawah Anak-anak, Qori sebanyak 15 orang serta Qoriah 15 orang. Hifzhil Quran satu juz, hafiz sebanyak 11 orang, 14 orang hafizah . Untuk lima juz, hafiz sejumlah 6 orang dan hafizah 4 orang. Terakhir untuk sepuluh juz, hafiz 2 orang dan hafizah 1 orang.
Kegiatan STQ berlangsung dari tanggal 26 sampai dengan 30 April. Para Qori dan Qoriah serta hafiz dan hafizah terbaik akan dikirimkan untuk mengikuti MTQ Tingkat Nasional yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2019 di Pontianak Kalimantan Barat.

Baca Juga :  Pelaku Pariwisata Labuan Bajo Desak Pemerintah Penuhi Kebutuhan Air

Tampak hadir pada kesempatan tersebut Unsur Forkopimda NTT, Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Muhammad Anshor, Kepala Kantor Kementerian Agama NTT, Ketua MUI NTT, Ketua Muhammadiyah NTT, Ulama, Tokoh Agama, Para Hakim, ibu-ibu majelis taklim Kota Kupang, insan pers dan undagan lainnya. ( Usif )

  • Bagikan