ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kerjasama Dengan Lembaga Pendidikan Untuk Mencegah Peredaran Narkoba

  • Bagikan
Josef Nae Soi saat beraudiensi dengan Yunis Farida, Deputi Bidang Rehabilitasi BNN

“Dalam rangka itu, hari ini kami memohon izin untuk mengadakan FGD (Focus Group Discussion, red) dengan melibatkan semua perangkat daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk sama-sama melakukan upaya sosialisasi narkoba dengan turun langsung ke desa-desa,” jelas Yunis Farida.

Lebih lanjut Yunis mengungkapkan, BNN telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mengaktifkan peran desa dengan memanfaatkan Dana Desa (DD). INi karena BNN mempunyai program Intervensi Berbasis Masayarakat (IBM) yakni program terkait rehabilitasi pengguna narkoba.

“Kami minta dukungan dari pemerintah daerah terkait program ini. Ada tiga kegiatan utama IBM yakni SIL (Skrining Intervensi Lapangan) dengan memberdayakan petugas-petugas lapangan untuk memberikan pemahaman tentang rehabilitasi kepada masyarakat. Kalau boleh juga, puskesmas menjadi salah satu tempat rehabilitasi ,” ujar Yunis Farida.

Baca Juga :  Jajaran Hukum HAM Harus Berkolaborasi Ikut Membangun NTT

Berikutnya dia menyebutkan kegiatan PBM (Pemulihan Berbasis Masyarakat) dengan menggandeng para tokoh masyarakat dan tokoh agama perlu dioptimalkan dan terakhir butuh agen pemulihan.

“. Jika semua dilaksanakan dengan baik diharapkan dapat mewujudkan Desa Bersinanar (Desa Bersih Narkoba) ,” pungkas Yunis Farida.

Dalam kesempatan tersebut, Yunis menyerahkan cinderamata beberapa buku dan hasil kerajinan tangan dari para penyalahguna narkoba yang sedang direhabilitasi.

Baca Juga :  Sekda Belu Minta OPD Percepat Penyerapan Anggaran

Tampak hadir pada kesempatan tersebut Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah BNN, Riza Zarasvita, pejabat dari BNN, pejabat dari BNN Provinsi NTT.


Reporter: Usif


  • Bagikan