ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kapolda NTT Terima Penghargaan LEPRID

  • Bagikan

KUPANG, fokusnusatenggara.com / 25 Juli 2019

Karena membentangkan Bendera Merah Putih sepanjang 1,773 mm, Kapolda NTT Irjen Raja Erizman diberi penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID), Selasa 23 Juli 2019 di Aula Mapolda NTT.

Penghargaan berupa Piala, Piagam penghargaan dan Medali ini diberikan Ketua LEPRID, Paulus Pangka, 10 Juli 2019 lalu saat Upacara HUT Bayangkara ke 73 di Desa Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten TTU. Penghargaan kepada Kapolda NTT itu diterima Kapolres TTU AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto 10 Juli 2019 lalu ini, saat perayaan upacara HUT Bayangkara ke 73 di Desa Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten TTU

Baca Juga :  Raih WTP Tercepat, Bupati Malaka Ciptakan Sejarah Baru

Kapolda NTT Irjen Raja Erizman mengatakan bahwa pembentangan bendera “raksasa” terpanjang tersebut dilaksanakan dalam rangka memperkuat penanaman nilai-nilai kebangsaan dan semangat nasionalisme. Khususnya bagi masyarakat untuk memperlihatkan eksistensi negara di wilayah perbatasan.
“Pembentangan bendera raksasa tersebut dilaksanakan dalam rangka memperkuat penanaman nilai-nilai kebangsaan dan semangat nasionalisme khususnya bagi masyarakat di perbatasan. Perbatasan di Belu dan Malaka sering dilakukan kegiatan, jadi kita ingin memperlihatkan eksistensi NKRI di perbatasan TTU dengan Distrik Ambeno, Timor Leste ,” kata Irjen Raja Erizman.[sc name=”BACA”]

Baca Juga :  65 Anggota DPRD NTT Terpilih Jalani Gladi Bersih

Kapolda juga menjelaskan bahwa inspirasi pembuatan dan pembentangan bendera dengan panjang 1773 meter tersebut mengandung makna Hari Bhayangkari ke 73.
“Pembentangan bendera ini dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara tanggal 1 Juli, ke-73. Jadi, angkanya 1 (satu) terus Bulan 7 (tujuh) dan ulang tahun ke 73,” ujar Irjen Raja Erizman.

Dia menegaskan pembentangan bendera terpanjang ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air dalam diri masyarakat perbatasan. Karena wilayah perbatasan kini sangat terbuka dan berpeluang besar bagi pihak luar untuk masuk dan memprovokasi warga.
“Dengan momentum ini kita ingin menunjukkan, bahwa negara Indonesia merupakan negara yang besar. Sehingga TNI, Polri dan masyarakat harus bekerja sama untuk menjaga kedaulatan negara ini di wilayah perbatasan ,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Sumba Barat Daya Cornelis Kodi Mete Akan Membangun Dari Desa

Pembentangan bendera merah putih di garis batas NKRI-RDTL dilakukan oleh 400 anggota Polres TTU bersama-sama dengan sekitar 200 anggota TNI dan tidak kurang dari 150 masyarakat Kecamatan Bikomi Nilulat dilaksanakan dalam rangka rangkaian HUT Bhayangkara ke-73 tahun 2019.

  • Bagikan