BETUN,fokusnusatenggara.com- Prihatin, itu mungkin ungkapan yang tepat untuk gambarkan kondisi Kantor Desa Fafoe di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kendati Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa dibilang cukup besar, namun hal ini tidak diimbangi dengan pembangunan infra struktur desa tersebut. Dimana, Kantor Desa Fafoe, sebagai pusat pemerintah desa, dibiarkan terlantar, bahkan tidak terurus.
Pantauan media di lokasi kantor desa, Senin, 6 Juli 2020, tampak tidak ada aktivitas pemerintahan, bahkan pemandangan kumuh dan kotor menjadi kesan pertama saat melihat kondisi tersebut.
Ruang Aula Desa yang tidak terawat, dengan sampah plastik berserakan dimana-mana, kondisi kursi, meja serta lemari yang berdebu, serta lantai bangunan yang masih tanah, berbanding terbalik dengan total ADD dan DD Desa Fagoe sebesar Rp. 2.3 Milliar pertahun.
Yosef Seran Klau, Kepala Desa Fafoe, yang dikonfirmasi enggan menjelaskan secara detail kondisi ini. Bahkan dirinya berkelit dengan beralasan wabah Covid-19, menjadi kendala lumpuhnya pelayanan dan perhatian terhadap persoalan ini.