ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

BWS Nusa Tenggara 2 Siagakan Dua Posko Penanggulangan Bencana

  • Bagikan
Kepala BWS NT 2, NTT, Agus Susiawan

Kupang, fokusnusatenggara.com / 11 Januari 2020
Mengantisipasi bencana alam di Nusa Tenggara Timur pada musim hujan sekarang ini, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Provinsi Nusa Tenggara Timur (BWS NT II NTT ) Kementrian PUPR menyiagakan dua posko penanggulangan bencana di dua tempat, yakni Kota Kupang dan Maumere.
“ Sejak Desember 2019 lalu kami telah siagakan dua Pos penanggulangan bencana alam lengkap dengan peralatan yakni di Kupang dan Maumere. Petugas kami juga siaga 24 jam di dua Posko ini ,” kata Kepala Balai Wilayah ( BWS ) Nusa Tenggara 2 NTT, Kementrian PU, Agus Susiawan kepada Gatra.Com di Kantornya ( 10/1)
Lebih lanjut Agus Susiawan selain anggota posko siaga, semua pegawai Balai Wilayah Sungai atas instruksi Menteri PUPR dilarang meninggalkan tempat tugas di NTT sejak Desember 2019 sampai bulan Maret 2020 mendatang.
“ Sejak Desember 2019 lalu saat Posko dibuka semua pegawai BWS NT 2 siaga penuh. Saat Natal 25 Desember lalu, teman –teman yang merayakan setelah mengikuti ibadat di gereja, kembali berkantor. Siaga penuh mengantisipasi bencana. Saya dan teman a-teman tetap berkantor ,” jelas Agus Susiawan yang didampingi Kabag Ops, John Harapan.
Dua posko penanggulangan bencana yang disiagakannya itu ujar Agus Susiawan sudah dilengkapi sarana dan prasarananya masing –masing di Kota Kupang ada 5 unit ekskavator, dan 2 unit dump truck selalu stand by 1 X 24 jam. Begitupun posko di Maumere sudah disiapkan satu unit ekskavator dan 1 unit dump truck.
“Jadi, kalau sewaktu-waktu terjadi bencana, dengan kekuatan tim dan peralatan yang ada, kami siap membantunya. Bencana yang paling dominan terjadi setiap tahun di Provinsi NTT selama ini adalah banjir dan tanah longsor ,” ujar Agus Susiawan.
Menurut Agus, sampai hari ini belum ada laporan yang signifikan terkait bencana alam yang diterimanya baik dari masyarakat maupun Pemda di NTT.
“ Sampai sekarang belum ada laporan bencana yang signifikan. Kecuali rumah penduduk yang rusak karena hujan badai. Selain itu ada beberapa jembatan darurat pedesaan yang rusak. Semuanya telah diatasi ,” ujar Agus Susiawan.
Menurut Agus Susiawan, biasanya hujan dengan intensitasnya tinggi disertai badai terjadi pada pertengahan Januari – Februari di NTT
“ Kami tetap siaga.Bersama teman-teman Satker, PPK, dan para Kepala Seksi selalu stand by di kantor untuk menjaga NTT dari bencana banjir dan tanah longsor. Kami terus melakukan koordinasi dengan lintas intansi pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota di NTT jika sewaktu –waktu terjadi bencana alam ,” tutup Agus Susiawan.

Baca Juga :  Sikap Johanis Mase Dinilai Memalukan Lembaga DPRD

  • Bagikan