ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Bupati Kupang, Harus Kerja Keras Meminimalisir Stunting

  • Bagikan

Kupang, fokusnusatenggara.com / 13 Agustus 2019
Stunting harus ditanggulangi secara serius karena mengakibatkan banyak kerugian terutama pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Kabupaten Kupang.
“ Anak – anak yang terkena stunting jelas tinggi badannya lebih rendah dari standar usianya. Ini berakibat pada tubuhnya menjadi pendek, kekurangan gizi dan sistem metabolism tubuh yang tidak optimal,” kata Bupati Kupang Korinus Masneno saat membuka Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Kupang di Aula Kantor Bupati Kupang ( 12/8).

Sampai saat ini jelas Korinus Masneno, belum satupun penelitian yang mengatakan keturunan memegang faktor yang lebih penting daripada asupan gizi anak.
“Sampai sekarang, masyarakat umumnya menganggap pertumbuhan fisik sepenuhnya dipengaruhi faktor keturunan. Ini pemahaman yang keliru. Karena itu sosialisasi pencegahan stunting semestinya dilakukan dengan baik yakni soal upaya mencukupi kebutuhan gizi anak sejak dalam kandungan adalah hal yang sangat penting,” ujar Korinus Masneno.

Berdasarkan data sebut Bupati Korinus, 3 dari 10 anak di Kabupaten Kupang mengalami stunting. “ Data tahun 2018 lalu tercatat 31.179 balita terkena stunting. Karena itu rembuk aksi percepatan penurunan stunting ini sangat penting. Perlu dilakukan agar masalah kekurangan gizi yang berakibat pada gagal tumbuh dapat diatasi secara baik ,” ujar Korinus Masneno.
Karena itu Korinus Masneno menyebutkan beberapa langkah yang perlu dilakukan kedepan. “ Jadi harus ada intervensi sensitif, memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada para orang tua dan keluarga tentang hal-hal yang berkaitan dengan gizi dan pengolahan makanan ,” ujarnya.[sc name=”BACA”]

Baca Juga :  Pemerintah Pusat Bantu 500 Paket APD Untuk Provinsi NTT

Dia mengatakan harus intervensi gizi spesifik melalui pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, pemberian tablet tambah darah, pemberian asi eksklusif. Harus ada upaya percepatan perbaikan gizi membutuhkan komitmen kuat dari berbagai pihak.
“Pemerintah Pusat telah menetapkan bahwa masalah gizi menjadi salah satu perhatian yang menjadi prioritas Nasional yang perlu ditanggulangi melalui pendekatan multisektor. Karena itu perlu ada sinergitas baik Pemprov, Pemkab, Lembaga Sosial Kemasyarakatan dan Keagamaan. Juga , akademisi, organisasi profesi dan seluruh komponen lainnya , harap Korinus Masneno.

  • Bagikan