ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

11 Ribu Pelanggan PDAM Menunggak Pembayaran Pemakaian Air

  • Bagikan

“Padahal, saat kami bangun 20-an tahun yang lalu, belum ada bangunan di situ. Tetapi, sekarang semua sudah ada bangunan. Bahkan sebagian jaringan pipa yang ditanam berada di dalam rumah penduduk. Ada juga yang sudah tertanam di bawah jalan beraspal, sehingga kalau mau diperbaik, maka banyak bangunan yang akan dikorbankan,” jelasnya.
Petugas teknis PDAM kata Lobrik sering mengalami kendala dilapangan ketika akan memperbaiki jaringan. “ Rata -rata yang dialami petugas PDAM di lapangan, si pemilik bangunan/rumah tidak rela membongkar bangunannya yang dilalui pipa PDAM. Inilah salah satu kendala,” ujarnya.

Baca Juga :  Harus Kembalikan Kejayaan Sekolah GMIT di NTT

Dia mengungkapkan untuk mengatasi krisis air karena kekeringan panjang yang melanda kota Kupang sekarang ini, pihaknya menyiasati dengan membagi zona.
“ PDAM Kabupaten Kupang memiliki 33 sumber air dengan total debit pada situasi normal 374 liter per detik. Dengan sistem bergilir dan terpusat di salah satu zona itu, maka air tetap akan mengalir ke rumah pelanggan walaupun hanya sekali dalam seminggu ,” kata Lobrik Saubaki.

Selain pengembangan dalam kota Kupang, pihaknya juga memperluas jaringan sambungan rumah (SR) di Wilayah Kabupaten Kupang, seperti di Kecamatan Fatuleu, Kupang Timur, Amabi Oefeto. “ Selain untuk kota Kupang, kami juga memperluar jaringan keluar Kabupaten Kupang. Saat ini sementara berposes dan Desember nanti sudah selesai ,” tuturnya. ( Usif).

Baca Juga :  Dekranasda NTT Luncurkan Brand Minuman Haydrink

Reporter: Usif


  • Bagikan