ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Jeriko Himbau Warga Kota Kupang Waspadai Cuaca Ekstrim

  • Bagikan

KOTA KUPANG,fokusnusatenggara.com- Walikota Kupang, Provinsi NTT, Jefri Riwu Kore (Jeriko), meminta agar warga Kota Kupang untuk berhati hati dalam Menyikapi potensi adanya peningkatan cuaca ekstrim berdasarkan hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Permintaan ini disampaikan  Walikota Kupangdalam bentuk himbauan kepada seluruh warga.

Berdasarkan rilis yang diterima media ini, Jumat, 3 Januari 2020, imbauan tersebut berisikan 4 poin diantaranya; pertama, masyarakat waspada dan berhati-hati terhadap dampak dari potensi cuaca ekstrim berupa curah hujan dengan intensitas hebat disertai kilat/petir, serta angin kencang yang menurut update informasi BMKG dapat terjadi di wilayah NTT pada awal bulan Januari 2020.

Kedua, instansi-instansi teknis terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemadam Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Kesehatan serta RSUD S. K.
Lerik agar saling berkoordinasi antar instansi dan mengaktifkan posko siaga/tanggap darurat bencana untuk bersiaga penuh 1 x 24 jam dalam respon tanggap darurat bencana.

Baca Juga :  Umat Budha Kota Kupang Dukung GKH

Ketiga, Instansi-instansi teknis terkait memastikan agar bantuan tanggap darurat bencana telah dipersiapkan secara baik dan memadai, pelayanan dititikberatkan pada pendekatan kemanusiaan dan pelayanan kasih.

Keempat, menginstruksikan jajaran Pemerintah Kecamatan, Kelurahan dan menghimbau Ketua LPM, RW dan RT masing-masing untuk melaksanakan kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan bersama warga terutama untuk membersihkan drainase dan selokan agar tidak tersumbat dan menyebabkan genangan air/banjir.

Baca Juga :  Meriahkan HUT RI, Demokrat NTT Gelar Lomba Karaoke

Peningkatan cuaca ekstrim tersebut dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal, yaitu aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang
atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.

  • Bagikan