“Yang perlu kita cari sekarang adalah Rp 45 miliar. Ini untuk pertama membangun ruang isolasi lengkap dengan hepa filter sehingga udara yang keluar itu sudah bebas. Yang kedua kita perlu membuat rumah tunggu untuk paramedis. Jadi selama mereka bertugas itu mereka tidak pulang, karena itu disiapkan asrama dan biaya hidup mereka sampai penanganan kasus selesai,” ungkapnya.
Ia menjelaskan dalam dana Rp 45 miliar tersebut terakomodir dana untuk penanganan dampak ekonomi rakyat. Jumlahnya sekitar Rp 25,5 miliar. Untuk mendapatkan besaran anggaran tersebut, dilakukan rasionalisasi pada setiap proyek yang belum ditender.
“Untuk penanganan dampak ekonomis diperuntukkan untuk satu kelurahan itu kita persiapkan Rp 500 juta, sehingga untuk keseluruhannya Rp 25,5 miliar. Nah, total ini adalah sekitar Rp 45 miliar. Dari mana kita memperoleh semua dana itu? Yang pertama rasionalisasi seluruh proyek. Jadi nanti proyek-proyek yang belum ditender nanti kita akan rasionalisasi kembali. Kita membatalkan seluruhnya, konsentrasi pada hal-hal yang sudah disepakati,” pungkasnya. (*)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.