ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Dandim Kupang Minta Masyarakat Waspadai Penyakit ASF

  • Bagikan

Kupang, fokusnusatenggara.com / 29 Februari 2020
Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya terhadap masuk dan menyebarnya penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika yang saat ini tengah mewabah di wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
“ Guna mencegah masuk dan menyebarnya ASF Komandan saya telah memerintahkan anggota untuk memperketat dan memperkuat pengawasan lalu lintas babi antar wilayah. Tidak mudah memang mengendalikan lalu lintas manusia, hewan dan barang dari daerah tertular ke bebas. Namun kami terus berupaya ,” kata Dandim 1604 / Kupang Kolonel Arh I Made Kusuma Dhyana Graha ( 28/2).
Lebih lanjut Kolonel Arh I Made Kusuma Dhyana Graha mengharapkan peran serta jajaran TNI terutama Kodim 1604/Kupang untuk turut guna mencegah masuk atau menyebarnya ASF ke daerah bebas.
“ Saya telah perintahkan anggota agar ada kerjasama dan sinergi yang harmonis bersama pihak terkait untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu peran serta semua lapisan sangat diperlukan untuk mengatasi wabah penyakit ASF ini ,” jelas Kolonel Arh I Made Kusuma Dhyana Graha
Dengan keterlibatan anggota Kodim 1604/Kupang ini pula diharapkan menjadi momentum yang sangat penting sehingga dapat menggugah masyarakat untuk guna mencegah masuk atau menyebarnya ASF lebih luas lagi.
“ Semoga program ini dapat membuahkan hasil. Dalam hal penanganan masuk dan menyebarnya penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang,” ucapnya.
Sebagai informasi, hingga 28 Februari 2020 ini angka kematian babi akibat suspek ASF sudah mencapai 822 ekor. Rinciannya untuk kota Kupang ada 444 ekor. Sementara Kabupaten Kupang sudah 378 ekor yang mati. Ini yang dilaporkan para pedagang sementara yang dimasyarakat belum diketahui.
Karena inilah Kolonel Arh I Made Kusuma Dhyana Graha menjelaskan pihaknya juga pada 28 Februari 2020 telah melakukan koordinasi melalui telepon dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. Drh. I Ketut Diarmita. M.P.
Dalam koordinasi pertelepon itu Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. Drh. I Ketut Diarmita minta jajaran Kodim untuk membantu untuk meminimalisir wabah penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika in ini.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. Drh. I Ketut Diarmita. M.P seperti dikutip Kolonel Arh I Made Kusuma Dhyana Graha, meminta jajaran Kodim 1604 Kupang memberikan perhatian khusus untuk pengendalian dan penanggulangan ASF ini.
“ Karena penyakit ASF ini berdampak besar bagi masyarakat peternak kecil yang penghidupannya tergantung dari beternak babi. Kami sangat serius menangani ini. Namun masyarakat juga harus terus mendukung pemerintah, misalnya melaporkan bila ada babi sakit. Jangan menjual apalagi membuang bangkai babi ke lingkungan. Anggota KOdim 1604 diharapkan membantu ,” ujar Dr. Drh. I Ketut Diarmita. M.P.
Lebih lanjut Dr. Drh. I Ketut Diarmita, MP menegaskan pentingnya kewaspadaan bagi daerah sentra produksi babi, mengingat ASF belum ada vaksin dan obatnya. Jadi satu-satunya cara adalah dengan pengawasan lalu lintas yang ketat dan disiplin dalam menegakkan aturan biosekuriti, sehingga kasus tidak masuk dan menyebar.
“ Saya harapkan semua pihak harus saling membantu. Mengingat penyebaran penyakit ini hanya bisa dikendalikan melalui biosekuriti yang ketat. Karena itu otoritas veteriner di masing-masing wilayah diminta memberi perhatian khusus ,” jelas Dr. Drh. I Ketut Diarmita. M.P.

Baca Juga :  Update Covid-19 Malaka, 1 Orang ODP Baru Di Rinhat

  • Bagikan