ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Siapapun Calonnya, Pilihannya Tetap SBS!!!

  • Bagikan

KUPANG,fokusnusatenggara.com- Pilkada serentak Tahun 2020 memasuki babak baru. Setelah pemerintah mengeluarkan keputusan bahwa pelaksaannya serentak akan dilakukan pada tanggal 9 Desember 2020, daerah penyelenggara mulai berenah.

Rancangan agenda tahapan mulai dipersiapkan. Dari sekedar urusan teknis hingga prinsip semisal regulasi dan pendanaan mulai didiskusikan penyelanggara, untuk dibuat dalam keputusan final. Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah satu dari Sembilan daerah penyelenggara serentak pilkada tahun ini.

Segala persiapan, terutama soal siapa bakal calon, apa konsep dia soal kepemimpinan Malaka lima tahun kedepan, hingga sosialisasi diri bahkan framing narasi kerap kita temui dalam postingan jagat maya. Tercatat dalam data penulis, ada tiga pasang bakal calon yang sudah menyatakan diri secara terang-terangan untuk maju.

Baca Juga :  Pimpin Apel Di Mapolres Malaka, Ini Pesan Kapolda NTT

Ada pasangan Bakal Calon Simon Nahak, praktisi hukum asal Malaka yang saat ini berdomisili di Denpasar-Bali, mengandeng Lucky Loise Taolin. Ada pula Emanuel Bria, Profesional yang tinggal di Jakarta, memilih Roy Tei Seran, Politisi PDIP. Selain kedua pasangan Balon tersebut, ada nama Stefanus Bria Seran yang kerap disapa SBS, Bupati Petahana Kabupaten Malaka, yang berpasangan dengan Wendelinus Taolin, bangsawan Sonaf Io Kufeu, Bani-bani.

Menarik untuk melihat ketiga pasangan Balon ini. siapa mereka, rekam jejak mereka, pengamalam mengelolah birokrasi, serta kemampuan manejerial kepemimpinan mereka. Mengapa demikian? Rakyat Malaka sudah cerdas. Pilihan bukan soal kedekatan emosional, tetapi soal pimpinan yang benar-benar mampu dan layak disebut pemimpin.

Seminggu terakhir ini, hingar bingar jagat maya tensinya sedikit menurun. Beberapa kali saya “berselancar” di grup-grup facebook Pilkada Malaka, tidak ada postingan soal kesiapan serius dari para pasangan bakal calon. Yang ada hanya saling nyinyir, klaim soal jagoan masing-masing, bahkan beberapa postingan bisa kita nilai sebagai pelipur lara belaka, di ujung penentuan bakal calon yang akan diusung oleh Parpol.

Baca Juga :  Besok DPD Demokrat NTT Gelar Natal Bersama

Apakah ini pertanda bahwa para calon atau kompetitor mulai bingung di ujung persimpangan jalan? Ataukah para calon mulai galau dengan pelung yang semakin tipis untuk dapatkan dukungan politik dari partai? Atau lebih ekstrimnya, apakah para calon mulai mulai rame-rame “buang handuk” sebagai simbol menyerah sebelum bertanding? Tentu tidak.

Hanya Stefanus Bria Seran, Bupati Petahana Kabupaten Malaka,yang memilih Wendelinus Taolin (WT) sebagai pasangannya, nampak diam dan terus bekerja dalam senyap atau istilah bekennya “ Sillent Operation”.  SBS – WT, tagline pasangan ini, selalu kerja secara terukur dalam politik. Bahkan “cara membunuh” lawan politik juga dibuat demikian dinamis, hingga lawan terlena, kemudian “game over”.

Baca Juga :  Ungkapan Cinta Ala Stevi Harman Untuk Sang Papa

Ingat, mengalahkan SBS saat ini seperti beberapa tulisan saya sebelumnya sangatlah berat dengan beberapa basis analisa. Pertama, SBS dan WT adalah pasangan bakal calon yang berdasarkan survey Indokator Politik Indonesia besutan Burhanudin Muchtadi, Surveyor kawakan Indonesia, berada jauh diatas para lawannya. Disaat SBS-WT berada diatas angka 50 persen, lawan lain masih merangsek di angka belasan, bahkan ada yang berjuang keras mencapai dua digit.

  • Bagikan