ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kali Kedua Kunjungi Flores,  Dira Tome Disebut Sosok Yang Layak Pimpin NTT

  • Bagikan

KUPANG,fokusnusatenggara.com- Ini merupakan kali kedua bagi Marthen Dira Tome, Bupati Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) lakukan kunjungan ke Pulau Flores. Dalam kunjungan kali ini, simpati dan antusiasme masyarakat Flores begitu besar.

dira-tomeSikap masyarakat ini tidak jauh berbeda ketika Dira Tome melakuan kunjungan pertamanya pada bulan lalu di Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur.  Bahkan sosok yang kerap disapa “Sang Rajawali” ini, disebut layak menjadi Gubernur NTT periode mendatang untuk menggantikan kepemimpinan Frans Lebu Raya.

Pagi itu, 26 September 2016, jarum Jam tepat menunjukkan Pukul 10:03 ketika Pesawat Nam air dengan nomor penerbangan IN9511 mendarat mulus di Bandara Turelelo, Soa, Kabupaten Ngada. Salah satu penumpang adalah Marthen Dira Tome. Dira Tome yang hari itu bersama rombongan melakukan  kunjungan ke Kabupaten Ngada.  

Begitu turun dari pesawat, dirinya bersama rombongan berjalan seperti biasa menuju ruang tunggu. Namun belum sampai “ Sang Rajawali” memasuki ruang tunggu, dirinya bersama rombongan langsung diarahkan menuju ruang kedatangan VIP.  Ternyata, rombongan Dira Tome sudah ditunggu oleh Marianus Sae, Bupati Ngada bersama beberapa pimpinan SKPD Kabupaten Ngada.

Baca Juga :  OSC Resmi Dilaunching

Pelukan hangat  seolah memberi tanda bahwa ini sapaan dari Marianus Sae kepada Dira Tome. Kejadian ini langsung memantik reaksi antusias dari beberapa pegawai yang ikut bersama rombongan Marianus Sae. Tepuk tangan serta teriakan bahagia menyebut nama kedua sosok yang memiliki sifat serta  gaya kepemimpinan yang hampir sama, yakni tegas, berani dan rendah hati.  

“ Ini kesempatan langka, jadi silahkan foto,” kata Marianus kepada para staf yang terlihat sibuk mengambil gambar dua bupati tersebut, sembari mengucapkan selamat datang kepada Dira Tome.

Dalam pertemuan singkat tersebut, Marianus Sae sempat menggambarkan apa saja potensi yang ada di Kabupaten Ngada dan program yang telah dia lakukan bagi masyarakat hingga dipercaya untuk memimpin Ngada dua periode. “Kita harus lapor yang benar kepada calon gubernur,” kata Marianus Sae sambil tertawa.

Marthen juga memohon ijin kepada Marianus sebagi kepala wilayah sebab akan melakukan pertemuan dengan sejumlah masyarakat di Wilayah Ngada. “Saya juga minta ijin pada pak Bupati sebab saya akan bertemu dengan teman dan saudara yang ada di Aimere, Bajawa dan Baowae. Saya yakin dengan restu pak bupati maka perjalanan kami di Kabupaten Ngada akan berjalan baik,” kata Dira Tome.

Baca Juga :  Beasisiwa PIP, Kado Terindah Bagi Anak Panti Sonaf Maneka

Perjalanan rombongan Matade, sapaan akrab lainnya untuk Dira Tome, adalah bertemu kelompok masyarakat di Aimere, Ngada, guna menjelaskan soal produk Garam Nataga serta Air Minum Dalam Kemasan  OASA, yang saat ini menjadi ikon industri Kabupaten Sabu Raijua.

“ Orang ini hebat. Cara dia mengembangkan potensi daerah perlu menjadi pelajaran bagi pimpinan di daerah lain. Sudah pantas jadi Gubernur NTT,” ungkap Rofinus Babo, tokoh masyarakat Aimere, memberi kesan atas paparan Matade.

Usai dari Aimere dan melakukan perjalanan panjang akhirnya tiba juga di kabupaten Ende, yang disebut Dira Tome sebagai rumah keduanya. Tentu ada alasan penyebutan tersebut. Rumah kedua baginya, lantaran sang istri, Irna Dira Tome – Day,  berasal dari kabupaten tersebut.

Baca Juga :  Tujuh Wanita Penggoda Paling Terkenal di Dunia

Setibanya di Ende, Dira Tome langsung melakukan tatap muka bersama ratusan masyarakat di Kota Ende.  Sama seperti di Ngada, antusiasme masyarakat masih tetap tinggi untuk bertemu langsung dengannya. Bahkan kehadiran masyarakat ini, tanpa dikoordinir oleh panitia. Mereka datang sendiri dengan kerelaan, hanya ingin melihat lebih dekat sosok yang disebut Calon Gubernur NTT mendatang.

Dalam acara tatap muka dengan ratusan masyarakat tersebut, Dira Tome mengungkapkan,  bahwa kehadirannya di Ende merupakan serangkaian perjalanannya dari barat sampai timur Flores dan Lembata untuk menggali potensi yang ada di Flores.

Ditambahkannya, setelah mengelilingi Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada dan Nagekeo serta Kabupaten Ende dirinya menemukan begitu banyak potensi yang menjanjikan, namun belum ada yang bisa mengelolanya dengan baik.

“ Saya melakukan perhelatan dari Manggarai Barat menuju Flores Timur dan Lembata untuk menggali potensi yang dimiliki Flores dan saya menemukan banyak potensi namun belum dikelola secara baik” katanya.

  • Bagikan