ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Disaat Marthen Dira Tome Dandani Sabu Menjadi Seksi

  • Bagikan

 

Setelah Nataga dan Rumput Laut, OASA Kini Hadir

Setelah membangun dua pabrik pengolahan hasil laut yakni Garam Nataga dan Rumput Laut, Dira Tome lantas tidak puas begitu saja. Disaat puncak perayaan HUT RI Ke 71, dirinya langsung meluncurkan pembukaan pabrik Air Minum Dalam Kemasan OASA yang memiliki arti (Orang Sabu Juga Bisa).

Kehadiran OASA, tentu menjadi cita –cita mulia Dira Tome. Sabu yang dulu sangat dikenal dengan daerah yang krisis akan air bersih. Bahkan untuk konsumsi air bersih, masyarakat harus menempuh jarak hingga puluhan kilo meter. Namun dengan kehadiran OASA,  Sabu kini patut berbangga.

Menurut Dira Tome,  kehadiran OASA sebagai ikon baru Sabu Raijua, diharapkan mampu menciptakan lapagan kerja baru bagi masyarakat. Dengan adanya lapangan kerja baru, akan bermuara pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan, serta mampu mengurangi angka kemiskinan di Sabu Raijua dan NTT.

Baca Juga :  Kota-Kota Termaksiat Di Dunia

“Saya punya prinsip tidak boleh ada kemiskinan di Sabu Raijua, karena kemiskinan bukanlah julukan yang baik. Oleh karena itu, perlu ada solusi dengan cara-cara yang cerdas. Oasa salah satunya. Sabu Raijua harus bisa melakukan jauh lebih baik dari apa yang dipikirkan,” ujar Dira Tome, pada saat peluncuran Pabrik OASA, 17 Agustus 2016.

 

Dari Sarai, ‘Sang Rajawali’ Menuju NTT 1

Keberhasilan Marthen Dira Tome dalam mengubah Sabu Raijua (Sarai), patut diberikan apresiasi oleh seluruh masyarakat NTT. ‘Sang Rajawali dari Negeri Para Dewa’, begitu bisa Dira Tome disapa, sekarang menjadi pembicaraan banyak khalayak masyarakat di NTT. Bahkan nama Dira Tome sering menjadi pembicaraan para netizen di media sosial, sebagai sosok yang layak dan mampu untuk menjadi Gubernur NTT periode mendatang.

Popularitas Dira Tome ini bukan isapan jempol belaka. Dalam hasil survei bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Timur – NTT, yang dilakukan lembaga Survei Central Independen Nasional (CIN), nama Marthen Dira Tome unggul atas calon lainnya, sepeti Ibrahim Medah dan Esthon Foenay.

Baca Juga :  Rajawali Kelebba Maja

Berdasatkan hasil survei tersebut, Marthen Dira Tome unggul 21,07 persen, dan berada di urutan pertama, menyusul cagub Ibrahim Agustinus Medah, 21, 04 persen, terpaut tipis 0,3 persen.

Data yang diterima media ini, Rabu, 17 Agustus 2016 menyebutkan, ada sekitar belasan figur di NTT yang disurvei, karena dianggap sosok yang pantas maju bertarung di Puilgub NTT masa bhakti 2018-2023.

Berikut hasil lengkap survey CNI, Marthen Dira Tome (Bupati Sabu Raijua) meraih 21,07 persen, menyusul Ibrahim Medah yang mendapat 21,04 persen, Beny Kabur Harman, 9,8 persen, Esthon Foenay, 8,5 persen.

Adapun Lusia Lebu Raya di posisi kelima dengan perolehan 5,1 persen, Chris Rotok, cawagub dari Partai Gerindra, pasangan Esthon Foenay, mendapat 4,2 persen. Sementara Benny Litelnoni yang juga wagub NTT petahana meraih 3,7 persen, menyusul Paul Liyanto 3,6 persen, berikut Umbu Sapi Pateduk (Bupati Sumba Tengah) 2,1 persen, selanjutnya Frans Salem, Sekda NTT mendapat 2,0 persen.

Baca Juga :  Tujuh Wanita Penggoda Paling Terkenal di Dunia

Informasi yang dihimpun menyebutkan survey yang dirilis pada 30 Juli 2016 ini diduga dilakukan oleh PDIP untuk mengukur elektabilitas balon yang akan diusung PDIP di Pilgub NTT 2018.

Melihat hasil survey yang menempatkan Dira Tome pada posisi pertama sebagai Calon Gubernur NTT yang mendapatkan peresentase suara terbanyak, memang sudah sangat pantas atas apa yang telah dibuat oleh dirinya.

Dira Tome memang sosok pemimpin kebayakan di NTT, yang memiliki visi dan misi kepemimpinan yang inovatif. Tetapi melihat segudang prestasi yang diraih dalam mengubah Sabu Raijua, maka sangat mungkin ‘Sang Rajawali dari Negeri Para Dewa’ ini, menjadi sosok yang layak memimpin NTT. (Leonardo Jeffry Taolin)

 

  • Bagikan