ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Warga NTT Asal Sulawesi Selatan Diminta Usaha Telur dan Daging Ayam

  • Bagikan

KUPANG, fokusnusatenggara.com / 15 Juli 2019
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar warga NTT asal Sulawesi Selatan yang memiliki kebiasaan berbisnis harus disenergikan dengan Program Program Pemprov. Terutama dalam bidang ekonomi yang sementara digalakan untuk mengejar keteringgalan yang ada.

“ Saya minta warga NTT asal Sulawesi Selatan yang memiliki karakter berbisnis agar mensinergikan dengan Program ekonomi Pemprov. Kita harus bersama mengenjot ekonomi untuk mengejar ketetinggalan yang ada ,” kata Gubernur Viktor Viktor dalam sambutannya ketika membuka Muswil VIII Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Resto Celebes, Kayu Putih, Kota Kupang, Minggu (14/7/2019).

Untuk mengeluarkan NTT dari predikat Provinsi termiskin ketiga di Indonesia jelas Viktor Bungtilu Laiskodat, harus melalui kerja keras diberbagai sektor. “ Karena itu saya minta warga Sulawesi Selatan yang sudah menetap di NTT agar berbisnis atau usaha telur ayam dan daging ayam. Saya sesama saudara asal Sulawesi Selatan ini terlalu mampu untuk berbisnis ini ,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat.[sc name=”BACA”]

Baca Juga :  Tiga Pimpinan DPRD Malaka Dilantik

Berbis telur ayam dan daging ayam ujar Gubernur Viktor inflasi terbesar pada di NTT terutama pada hari raya, kebanyakan dipicu oleh masalah telur dan daging ayam. ” Karena itu saya saya minta tolong kerja telur ayam dan daging ayam. Di NTT, kalau inflasi gula putih, masih ada gula Sabu dan gula Rote. Tapi kalau telur, tidak bisa ada telur Rote atau telur Sabu,” ungkapnya.
Gubernur Viktor menyebut, negara tetangga, Timor Leste dalam setahun mengimpor daging ayam dan telur ayam total 13 juta dolar dari Brazil. “ NTT ini tidak bedanya dengan Timor Leste karena daging ayam dan telur ayam dari Surabaya, juga diimpor dari Brazil ,” ujarnya.

Baca Juga :  Stok BBM Untuk NTT Aman

Selain itu Gubernur Viktor juga meminta agar orang-orang Sulawesi Selatan di NTT kreatif dan inovatif menghasilkan produk-produk lain di NTT. “Selama ini kita pakai sabun, sampo dan lain-lain, belum ada Made ini NTT, Flores dan lain-lain. Semuanya didatangkan dari Pulau Jawa ,” ungkap Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ironisnya, bahan –bahan baku yang ada seperti kopra dan lainnya dibeli para pedagang dari NTT. “ Di Jawa mereka olah jadi sabun dan lainnya lalu kita beli. Untuk itu saya harapkan agar para pengusaha NTT juga melirik usaha ini. Stok bahan bakunya ada. Diangkut juga murah. Tingga dibuatkan pabrik pengolahan saja ,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat.

  • Bagikan