Kupang, fokusnusatenggara.com / 5 Agustus 2019
Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada Triwulan II Tahun 2019 sebesar 6,36 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 (y on y).
“ Jika dibandingkan dengan periode yang sama, triwulan II tahun 2018 lalu maka tahun ini terjadi kenaikan, pertumbuhan ekonomi NTT sebesar 6,36 persen ,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT Martje Pattiwallapia,SE.,M.Si kepada wartawan saat menggelar Jumpa Pers di kantornya Senin, 5 Agustus 2019.
Maritje yang didampingi Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dan Staf khusus Gubernur NTT dr Anike Mitak lebih lanjut menyebutkan berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) atas harga berlaku triwulan II tahun 2019 mencapai 26,50 Triliun dan atas harga konstan 2010 mencapai 17,26 persen.
“ Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan ekonomi tertinggi di NTT dicapai oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 9,53 persen.Ini juga mengalami kemajuan ,” jelas Maritje Patiwelapia.
Sementara dari sisi pengeluaran ujar Maritje Patiwelapia, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran rumah tangga (PK-RT) yang bertumbuh sebesar 6,40 persen.
Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya ( q-to-q) ekonomi NTT pada triwulan II tahun 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 5,95 persen.
Dari lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 16,72 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran pemerintah sebesar 50,25 persen ,” ujarnya.[sc name=”BACA”]
Sementara untuk ekonomi NTT pada triwulan I Tahun 2019 sebut Maritje Patiwelapia tumbuh sebesar 5,92 persen (c-to – c). “ Jika dilihat dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi tertinggi pada smester pertama tahun 2019 dicapai oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 9,38 persen ,” tutur Maritje Patiwelapia.
Untuk struktur ekonomi NTT pada triwulan II tahun 2019 dia menyebutkan masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi 29,67 persen.
“ Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 72,74 persen ,” tutup Maritje Patiwelapia. ( Usif )
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
