Kupang, fokusnusatenggara.com / 14 Desember 2019
Potensi ekspor komoditas hasil pertanian asal Provinsi NTT, terutama komoditas hasil perkebunan, pertanian sangat besar. Namun disayangkan karena hasil bumi asal NTT tidak diekspor langsung melainkan harus melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Untuk Pemerintah akan berupaya membantu mengatasi masalah ini.
“ Kami bersama Pemprov akan berupaya agar bisa ada expor langsung dari Provinsi NTT. Beberapa kendala yang dihadapi saat ini Insya Allah bisa dicarikan solusinya salah satunya dengan mengundang investor ke NTT ,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat melakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian asal NTT di Pelabuhan Tenau, Kupang (14/12).
Dia menyebutkan penyebab utama kenapa ekspor komoditas perkebunan NTT melalui Surabaya, karena di Kupang – NTT tidak tersedia perusahan fumigasi.
“ Ini penyebabnya. Selama ini negara tujuan ekspor komoditas pertanian unggulan asal Provinsi NTT seperti asam, kemiri, mete, biji gewang dan biji kakao terkendala fumigasi sebagai persyaratan ekspornya. Sementara jika eksportir mendatangkan kontainer khusus ini, tidak menutup biaya pengirimannya ,” jelas Syahrul Yasin Limpo
Untuk mengatasi kendala tersebut ujar Syahrul Yasin Limpo, pemerintah daerah beserta dengan instansi terkait dapat melakukan upaya-upaya penyelesaiannya. Seperti mencari investor yang mendirikan perusahaan fumigasi di Kupang ataupun dapat mendatangkan kontainer khusus tersebut.
“Penguatan di sektor investasi dan meningkatkan ekspor merupakan program Presiden Jokowi. Karena itu kita harus jalankan bersama termasuk ada expor langsung dari NTT. Kebijakan ini tentu juga dapat membuat para petani berupaya meningkatkan hasil, komoditas pertanian asal NTT bisa jadi tiga kali lipat ,” tambah Syahrul Yasin Limpo
Lebih lanjut Mentan Syarul Syahrul Yasin Limpo mengatakan NTT juga merupakan salah satu propinsi pemasok kebutuhan ternak sapi dalam negeri. Di tahun 2019, total kuota pengeluaran ternak sapi dari NTT sebanyak 63.878 ekor. Dibulan Desember 2019 masih tersisa 796 ekor yang akan diberangkatkan dengan Kapal Cemara Nusantara (tol laut) tujuan Jakarta dan Banjarmasin.
“Kami pastikan ternak sapi yang keluar dari NTT sudah bebas dari penyakit Anthraks, SE dan Brucellosis. Sejumlah pemeriksaan fisik dan laboratorium telah dilakukan petugas karantina terhadap sapi- sapi tersebut. Sapi yang sehat akan dikeluarkan ikat pelepasannya sebagai jaminan sapi tersebut aman di konsumsi masyarakat Jakarta dan Banjarmasin,” ujar Syahrul Yasin Limpo.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.